Dinas Kesehatan Kota Tangerang melalui 36 puskesmas mulai menyasar vaksinasi COVID-19 terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan penyandang disabilitas yang dilakukan dari rumah ke rumah (door to door).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Puspadewi di Tangerang Rabu mengungkapkan vaksinasi terhadap ODGJ dan disabilitas mulai dilakukan pada Sabtu (5/6) kemarin dengan sasaran sekitar 800 ODGJ dan ditargetkan rampung hingga seminggu ke depan.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar vaksinasi dengan target 500 penerima setiap hari

“Secara pelaksanaan sama dengan vaksinasi tenaga pendidik atau lansia. Sebelum divaksin, yang bersangkutan dilakukan skrining terlebih dahulu, jika sehat, vaksinasi langsung dilakukan. Khusus kelompok ini, kita lakukan dari rumah ke rumah untuk memudahkan keluarga mendapat layanan vaksinasi gratis ini,” papar dr Liza dalam keterangannya.

Kepala Puskesmas Gembor dr Andi Hidayat mengungkapkan di wilayahnya terdapat 40 ODGJ dan 70 penyandang disabilitas yang akan divaksinasi hingga sepekan ke depan.

“Sekiranya, satu tim kita kerahkan empat tenaga kesehatan. Mendatangi satu per satu rumah ODGJ dan penyandang disabilitas, melakukan pendekatan ke keluarga dan peserta vaksin. Tidak dipungkiri, vaksinasi ini membutuhkan keahlian khusus, karena tak sedikit mereka ngamuk saat didatangi orang banyak, dan proses vaksin pun membutuhkan waktu lebih banyak,” katanya

Ia pun menjelaskan saat ini puskesmas masih terus melakukan vaksinasi lansia dan tenaga publik. Di sisi lain, puskesmas juga melakukan "sweeping" vaksinasi "door to door" dengan sasaran lansia, ODGJ, dan disabilitas.

“Kami berharap, semangat Pemkot Tangerang dan tenaga pendidik dalam proses vaksinasi berbanding lurus dengan para peserta vaksinasi. Dengan begitu, vaksinasi di Kota Tangerang bisa berlangsung dengan cepat dan lancar,” katanya.

Salah seorang ayah peserta vaksinasi ODGJ, Kosim Jubaidilah mengaku sangat terbantu dengan vaksinasi "door to door" ini.

“Saya si senang, sangat terbantu, dan lebih merasa terjaga dari penyakit. Kami pun merasa diperhatikan, dipermudah dan tak merasa dikesampingkan,” katanya.


 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021