Berawal dari keprihatinan puluhan kaula muda terhadap dua banguan peninggalan zaman Belanda, yakni Kawadanan, dan Ekstangsi yang kondisinya kumuh karena tidak terurus. Puluhan kaula muda yang memiliki Kepedulian untuk melestaraikan cagar Budaya tersebut menggagas sebuah kegiatan Ngabersihan Extangsi Menes, Sabtu.

Sejumlah organisasi yang memiliki kepedulian sama, turut hadir dan bergabung dalam kegiatan Ngabersihan Extangsi di Kecamatan Menes ini, diantaranya komunitas cahaya menes, Genpi pandeglang, Saka Bakti Husada, FMDT, Ruang Kreatif Halaman Budaya, dan Ambalan SMA N 4 Pandeglang. 

Bupati Pandeglang beberapa waktu lalu sempat mengatakan bahwa, Kabupaten Pandeglang telah mengeluarkan Anggaran sebesar Rp100 Juta setiap tahunnya, untuk biaya perawatan Cagar Budaya. Namun hal ini menjadi Fakta terbalik di lapangan. Ketika Cagar budaya Kawadanan Menes dan Extangsi Sipir, kondisinya memperihatinkan. Bahkan ketika kegiatan berlangsung, tidak ada keterlibatan dari Pemerintah setempat.
 
Kegiatan Ngabersihan Cagar Budaya oleh puluhan pemuda di Menes. (Foto Antara/Rangga Eka Putra)

Ketua pelaksana kegiatan ngabersihan Ekstangsi Nadif Maulana sekaligus anggota Komunitas Cahaya Menes (KCM) mengatakan, hari ini 2 cagar budaya kondisinya terlihat kumuh. Berawal dari rasa keprihatinan Gerakan ini bertujuan untuk menyelamatkan Cagar Budaya dari kerusakan bahkan kemusnahan. 

"Keadaan cagar budaya di Menes terlihat kotor, tidak ada pengelolaan yang baik untuk pelestarian. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk menjaga dan melestarikan dua bangunan bersejarah itu," katanya.

Rossi salah seorang guru sejarah di SMA N 4 Pandeglang, mengungkapkan bahwa bangunan bersejarah Yang betada di Menes ini, memiliki nilai sejarah yang perlu kita jaga bersama. Bangunan ini bukti bahwa Menes sebagai kota bersejarah. 

"Karena Menes mempunyai sejarah mulai dari pendidikan, gerakan sosial di tahun 1926. Oleh karena itu, jangan sampai warga Menes sendiri tidak tau sejarah kotanya sendiri," ungkapnya.

Beni salah seorang Pemuda yang ikut dalam kegiatan Ngabersihan Extangsi ini menjelaskan bahwa cagar budaya yang hari ini terlihat kondisinya kumuh, karena tidak adanya perhatian dari Pemerintah setempat

"Tidak adanya perhatian terhadap Warisan sejarah, menjadikan tempat ini terlihat kotor. Diperparah dengan minimnya keikut sertaan pemerintah terkait dalam kegiatan kebersihan. Kita sebagai pemuda yang peduli pada sejarah, harus mampu melestarikannya," jelasnya.
 
Kegiatan Ngabersihan Cagar Budaya oleh puluhan pemuda di Menes. (Foto Antara/Rangga Eka Putra)

Pewarta: Rangga Eka Putra

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021