Organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lebak, Banten menggalang dana kemanusiaan Palestina untuk meringankan beban ekonomi pemerintah Palestina yang menjadi korban kejahatan militer Zionis Israel.

"Kami merasa prihatin kondisi masyarakat Palestina atas perbuatan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan militer Zionis Israel itu," kata Ketua Tanfidzyiah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lebak Syaepudin Asy Syadzily di Lebak, Kamis.

Penggalangan dana tersebut kerja sama dengan Ormas Jarum dan Pemerintah Kabupaten Lebak dengan menggelar kegiatan doa untuk Palestina bertempat di Masjid Al Araf Rangkasbitung.

Dimana saat ini rakyat Palestina sangat membutuhkan sarana dan prasarana kesehatan, pangan, perumahan juga keperluan lainnya.

Peristiwa yang dialami masyarakat Palestina sudah berlangsung lama dan hingga kini belum selesai untuk mewujudkan perdamaian.

Mereka militer Zionis Israel terus memperluas negara dengan melakukan pencaplokan tanah milik rakyat Palestina dengan cara kekerasan dan kejahatan yang biadab dan tidak berprikemanusiaan.

Rakyat Palestina hampir setiap hari jatuh korban kekerasan militer Zionis Israel yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, bahkan korbannya juga perempuan, lansia dan anak-anak.

Karena itu, kata dia, masyarakat Kabupaten Lebak mengutuk keras atas tindakan kejahatan yang dilakukan militer Zionis Israel tersebut.

"Kami sebagai umat Muslim tentu sangat simpatik terhadap masyarakat Palestina untuk memberikan bantuan guna meringankan beban ekonomi mereka," katanya menjelaskan.

Menurut dia, ormas NU, Jarum dan Pemerintah Kabupaten Lebak menggalang untuk kemanusiaan Palestina terkumpul Rp100 juta dan kemungkinan terus bertambah sampai tanggal 7 Juni 2021.

Dana kemanusian Palestina itu, kata dia, nanti disalurkan melalui perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

Dengan demikian, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Lebak merasa terpanggil untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina akibat kekejaman militer Zionis Israel tersebut.

Pemerintah Indonesia hingga kini dengan keras tidak mengakui negara Israel juga tidak menjalin hubungan diplomatik kedua negara.

Selain itu juga tindakan kekejaman militer Israel melanggar hak-hak azasi kemanusiaan, sehingga PBB harus secepatnya melakukan tindakan tegas terhadap militer Israel.

"Kita mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia tidak mengakui Israel karena bertentangan dengan UU 1945," katanya menegaskan.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021