Tangerang, (ANTARABanten) - Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Ulrika Polano mengatakan, berfikir kreatif merupakan modal penting bagi pelajar dan mahasiswa untuk menciptakan berbagai produk yang memiliki nilai jual tinggi.

"Salah satu modal utama mahasiswa itu  berfikir kreatif," kata Ewa Ulrika Polano saat memberikan ceramah umum atas undangan pimpinan Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang, Jumat.

Pada kesempatan itu,  Polano menggarisbawahi mengenai inovasi yang diciptakan Swedia  yang dianggap telah mendunia.

Sejumlah produk yang dihasilkan dari Swedia seperti telepon selular, mesin ATM, termometer, seatbelt, mos komputer, resleting pakaian dan teknologi "skype" yang digunakan di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia.

Dalam tiga tahun terakhir ini, Swedia termasuk dalam kelompok negara yang paling inovatif di dunia menurut Global Inovasi yang diterbitkan "Insead" di Paris, Prancis.

Menurut dia,  semua peralatan yang dihasilkan tersebut merupakan perangkat hasil inovasi dan mayoritas dari para mahasiswa.

Dia menjelaskan, negaranya membangun kerja sama dengan berbagai universitas dan pihak industri swasta di Indonesia guna memberikan inspirasi dan semangat kepada mahasiswa serta para pendidik.

"Setiap mahasiswa harus berfikir kreatif dan perlu diterapkan dalam berbagai level pendidikan seperti halnya di Swedia," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti UPH, UI dan UGM dalam penerapan ilmu bagi mahasiswa.

Selain itu, Polano juga memberikan perhatian serius terhadap perkembangan olahraga "floorball" terutama bagi pelajar dan mahasiswa Jabotabek karena olahraga itu berasal dari Swedia.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011