Menteri sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa bantuan pembangunan rumah warga serta fasilitas umum yang rusak akibat bencana Siklon Seroja harus dibangun memperhatikan keberlanjutan atau sustainability dari yang sudah dibangun.
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk warga TTU ini karena tidak bisa kita hanya sekadar bangun. Keberlanjutannya itu harus kita jaga," kata Mensos saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa.
Baca juga: Mensos: Jangan ada lagi korban jiwa atau luka karena mencari nafkah
Ia mengkhawatirkan jangan sampai setelah dibangun dengan dana yang besar, bencana yang sama terjadi kembali dan kembali menghancurkan fasilitas yang sudah dibangun.
Karena itu ujar dia dalam pertemuan di Jakarta, ia sudah menceritakan kepada para pihak yang membantu bahwa permasalahan yang ada di NTT khususnya di Kabupaten TTU itu sendiri adalah banjir bandang yang tidak hanya air tetapi membawa batu-batu dari gunung yang kemudian menghancurkan rumah warga.
"Oleh karena itu, saya minta izin kepada pak bupati jika boleh nanti saya akan melihat langsung lokasi bencana alam itu," tambah dia.
Mensos juga menambahkan pembangunan yang dilakukan juga harus sambil melihat potensi bencana yang sama ke depannya. Tidak hanya karena proyek sehingga harus dibangun dan selesai sampai di situ saja.
Sebelumnya diberitakan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja.
"Harus tahu lebih dulu apa yang dibutuhkan para pengungsi. Jangan sampai apa yang kita pikirkan ternyata itu bukan yang dibutuhkan mereka,” tuturnya.
Kementerian Sosial telah menerima bantuan untuk korban bencana alam di NTT dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas dan perusahaan.
Kementerian antara lain menerima bantuan dari Sido Muncul berupa uang Rp500 juta dan cairan pembersih tangan sebanyak satu juta pak senilai Rp1 miliar serta menerima sumbangan senilai Rp100 juta dari Victory Community Church.
Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Juandi David dalam sambutan kegiatan tersebut juga memaparkan tentang kondisi geografis dan dampak Badai Siklon Tropis Seroja yang terjadi di TTU beberapa waktu lalu.
Juandi juga menjelaskan bahwa TTU merupakan salah satu wilayah di Provinsi NTT yang terdampak badai Siklon Tropis Seroja yang cukup parah.
Dampak badai tersebut mencakup kerusakan rumah penduduk, lahan pertanian, fasilitas umum dan menurutnya, pascaterjadi banjir bandang, Pemda TTU beserta Forkopimda dan pihak-pihak lain melakukan tanggap cepat bagi para korban.
"Kami melakukan evakuasi dan memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya bagi para korban," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk warga TTU ini karena tidak bisa kita hanya sekadar bangun. Keberlanjutannya itu harus kita jaga," kata Mensos saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa.
Baca juga: Mensos: Jangan ada lagi korban jiwa atau luka karena mencari nafkah
Ia mengkhawatirkan jangan sampai setelah dibangun dengan dana yang besar, bencana yang sama terjadi kembali dan kembali menghancurkan fasilitas yang sudah dibangun.
Karena itu ujar dia dalam pertemuan di Jakarta, ia sudah menceritakan kepada para pihak yang membantu bahwa permasalahan yang ada di NTT khususnya di Kabupaten TTU itu sendiri adalah banjir bandang yang tidak hanya air tetapi membawa batu-batu dari gunung yang kemudian menghancurkan rumah warga.
"Oleh karena itu, saya minta izin kepada pak bupati jika boleh nanti saya akan melihat langsung lokasi bencana alam itu," tambah dia.
Mensos juga menambahkan pembangunan yang dilakukan juga harus sambil melihat potensi bencana yang sama ke depannya. Tidak hanya karena proyek sehingga harus dibangun dan selesai sampai di situ saja.
Sebelumnya diberitakan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja.
"Harus tahu lebih dulu apa yang dibutuhkan para pengungsi. Jangan sampai apa yang kita pikirkan ternyata itu bukan yang dibutuhkan mereka,” tuturnya.
Kementerian Sosial telah menerima bantuan untuk korban bencana alam di NTT dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas dan perusahaan.
Kementerian antara lain menerima bantuan dari Sido Muncul berupa uang Rp500 juta dan cairan pembersih tangan sebanyak satu juta pak senilai Rp1 miliar serta menerima sumbangan senilai Rp100 juta dari Victory Community Church.
Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Juandi David dalam sambutan kegiatan tersebut juga memaparkan tentang kondisi geografis dan dampak Badai Siklon Tropis Seroja yang terjadi di TTU beberapa waktu lalu.
Juandi juga menjelaskan bahwa TTU merupakan salah satu wilayah di Provinsi NTT yang terdampak badai Siklon Tropis Seroja yang cukup parah.
Dampak badai tersebut mencakup kerusakan rumah penduduk, lahan pertanian, fasilitas umum dan menurutnya, pascaterjadi banjir bandang, Pemda TTU beserta Forkopimda dan pihak-pihak lain melakukan tanggap cepat bagi para korban.
"Kami melakukan evakuasi dan memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya bagi para korban," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021