Anggota DPRD Lebak Medi Juanda meminta masyarakat dapat membudayakan gemar membaca buku guna meningkatkan pengetahuan dan sumber daya manusia (SDM).
"Kami selalu mengajak masyarakat agar membudayakan gemar membaca," kata Medi Juanda dari anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Lebak saat memperingati Hari Buku Nasional di Lebak, Minggu.
Manfaat gemar membaca buku itu, selain mampu meningkatkan SDM juga bisa mengubah kehidupan yang lebih baik setelah membaca buku tersebut.
Sebab, kata dia, membaca buku merupakan sebuah imajinasi dan inspirasi sehingga berdampak positif terhadap kemajuan bangsa.
Selama ini, literasi minat masyarakat Indonesia membaca buku masih rendah dan perlu dibudayakan.
Membaca itu jendela dunia dan pikiran imajinasi seolah -olah melalang buana keliling dunia.
Karena itu, momentum Hari Buku Nasional dapat mendorong masyarakat dapat membudayakan gemar membaca buku.
Penyebab rendahnya minat membaca itu, kata dia, banyak dipengaruhi diantaranya faktor lingkungan karena generasi muda lebih suka yang serba instan, seperti mereka lebih mencintai menggunakan gadget, game online dan sosial media.
Disamping itu juga terbatasnya infrastruktur perpustakaan untuk kemudahan membaca buku.
Minat membaca sudah seharusnya ditanamkan dari kecil, jadi mulai dari sekarang mari para orang tua sejak dini mulai menanamkan benih-benih membaca dengan mengajarkan pada anaknya untuk membudayakan gemar baca.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus menggalakkan program- program yang menarik minat anak-anak Indonesia untuk membaca dan menyiapkan infrastruktur nya semenarik mungkin, salah satu contoh setiap desa wajib melalui dana desa.
Apabila hal itu direalisasikan maka dapat mendongkrak minat baca buku meningkat di masyarakat.
"Kami yakin Indonesia akan menjadi negara maju melalui gemar membaca buku itu, " ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah perlu melindungi para pengarang buku agar mereka lebih bersemangat untuk berkarya sehingga penghasilan kehidupan mereka lebih baik dan produksi buku terus bertambah.
Pemerintah juga harus berperan untuk mendistribusikan buku-buku ke pelosok desa di tanah air.
Saat ini, kata dia, berdasarkan laporan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan PBB atau UNESCO menyebutkan minat baca bangsa Indonesia berada di angka 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.
Bahkan, dalam World’s Most Literate Nations Ranked yang dirilis Central Connecticut State Univesity, Maret 2016, Indonesia hanya menempati peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca.
Lebih prihatin nya, ujar dia, Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan hanya lebih baik di atas Bostwana (61).
Dengan demikian, kata dia, Pemerintah Kabupaten Lebak dalam waktu dekat akan meningkat infrastruktur dengan mendistribusikan buku ke desa-desa untuk memudahkan akses baca.
Saat ini, kata dia, perpustakaan desa di Kabupaten Lebak cukup banyak juga petugas mengoptimalkan perpustakaan mobil keliling untuk mendorong meningkatnya gemar membaca buku.
"Kami berharap masyarakat mampu membudayakan gemar membaca daripada menggunakan gadget. online,game, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami selalu mengajak masyarakat agar membudayakan gemar membaca," kata Medi Juanda dari anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Lebak saat memperingati Hari Buku Nasional di Lebak, Minggu.
Manfaat gemar membaca buku itu, selain mampu meningkatkan SDM juga bisa mengubah kehidupan yang lebih baik setelah membaca buku tersebut.
Sebab, kata dia, membaca buku merupakan sebuah imajinasi dan inspirasi sehingga berdampak positif terhadap kemajuan bangsa.
Selama ini, literasi minat masyarakat Indonesia membaca buku masih rendah dan perlu dibudayakan.
Membaca itu jendela dunia dan pikiran imajinasi seolah -olah melalang buana keliling dunia.
Karena itu, momentum Hari Buku Nasional dapat mendorong masyarakat dapat membudayakan gemar membaca buku.
Penyebab rendahnya minat membaca itu, kata dia, banyak dipengaruhi diantaranya faktor lingkungan karena generasi muda lebih suka yang serba instan, seperti mereka lebih mencintai menggunakan gadget, game online dan sosial media.
Disamping itu juga terbatasnya infrastruktur perpustakaan untuk kemudahan membaca buku.
Minat membaca sudah seharusnya ditanamkan dari kecil, jadi mulai dari sekarang mari para orang tua sejak dini mulai menanamkan benih-benih membaca dengan mengajarkan pada anaknya untuk membudayakan gemar baca.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus menggalakkan program- program yang menarik minat anak-anak Indonesia untuk membaca dan menyiapkan infrastruktur nya semenarik mungkin, salah satu contoh setiap desa wajib melalui dana desa.
Apabila hal itu direalisasikan maka dapat mendongkrak minat baca buku meningkat di masyarakat.
"Kami yakin Indonesia akan menjadi negara maju melalui gemar membaca buku itu, " ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah perlu melindungi para pengarang buku agar mereka lebih bersemangat untuk berkarya sehingga penghasilan kehidupan mereka lebih baik dan produksi buku terus bertambah.
Pemerintah juga harus berperan untuk mendistribusikan buku-buku ke pelosok desa di tanah air.
Saat ini, kata dia, berdasarkan laporan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan PBB atau UNESCO menyebutkan minat baca bangsa Indonesia berada di angka 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.
Bahkan, dalam World’s Most Literate Nations Ranked yang dirilis Central Connecticut State Univesity, Maret 2016, Indonesia hanya menempati peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca.
Lebih prihatin nya, ujar dia, Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan hanya lebih baik di atas Bostwana (61).
Dengan demikian, kata dia, Pemerintah Kabupaten Lebak dalam waktu dekat akan meningkat infrastruktur dengan mendistribusikan buku ke desa-desa untuk memudahkan akses baca.
Saat ini, kata dia, perpustakaan desa di Kabupaten Lebak cukup banyak juga petugas mengoptimalkan perpustakaan mobil keliling untuk mendorong meningkatnya gemar membaca buku.
"Kami berharap masyarakat mampu membudayakan gemar membaca daripada menggunakan gadget. online,game, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021