Warga Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang rumahnya rusak terdampak gempa bumi dengan magnitudo 5,9 hingga kini belum menerima bantuan.

Muhammad Jazuli, warga Desa Jabung, Kabupaten Blitar, Sabtu mengemukakan dampak gempa bumi itu membuat ruangan yang menjadi usaha membuat tempe miliknya rusak berat. Bangunan itu ambruk, sehingga tidak bisa dipakai sementara waktu.

Baca juga: Masyarakat di sejumlah daerah rasakan guncangan kuat gempa di Kabupaten Nias Barat

"Tadi malam ambruknya. Saya saat kejadian sedang di rumah orang tua, sedangkan istri dan anak di rumah. Saat itu, istri memasak kedelai untuk bahan baku tempe ditinggal ke dalam rumah sebentar ada gempa tahu-tahu ambruk," katanya di Blitar.

Ia menambahkan, dalam musibah itu keluarganya tidak ada yang luka. Hanya saja kedelai yang digunakan untuk bahan baku tempe tidak bisa dipakai lagi, karena sudah bercampur dengan pasir.

Selain bagian yang belakang rumah yang ambruk, di dalam rumahnya juga banyak retakan. Kondisi retakan itu disebabkan karena gempa sebelumnya, dan karena gempa yang baru terjadi pada Jumat (21/5) menyebabkan retakan bertambah lebar.

Ia kini khawatir untuk tinggal dalam rumah, karena kondisi retakan yang kini bertambah lebar. Dirinya khawatir jika rumah itu akan ambruk sewaktu-waktu.

Untuk bangunan rumahnya yang rusak, kini sudah dibersihkan. Sisa material seperti batu bata, dan berbagai kayu diletakkan di belakang rumah.

Dirinya berharap bantuan dari pemerintah untuk bisa membenahi rumahnya serta mengembangkan usaha tempe yang menjadi pendapatan bagi keluarganya.

Ia mengatakan setiap hari dirinya memasak 25 kilogram kedelai untuk dibuat tempe dan kemudian dijual keliling dan di pasar.

Sementara itu, hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mendata terdapat 112 bangunan yang rusak. Tingkat kerusakan juga beragam mulai berat, sedang hingga ringan.

"Dari hasil rekapitulasi data bangunan rusak akibat gempa bumi ada 112 bangunan rusak, terdiri dari 107 bangunan rusak ringan, empat bangunan rusak sedang dan satu rusak berat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik. 

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021