Manajemen Madura United FC menegaskan tidak ada alasan Liga 1 2021 digelar tanpa degradasi karena pelaksanaan kompetisi sejati-nya adalah promosi dan degradasi bagi klub.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang menaungi Madura United, Zia Ul Haq yang diunggah dalam laman Instagram resmi Madura United, Sabtu.
Baca juga: Semen Padang FC ikat 25 pemain hadapi Liga 2
"Pelaksanaan kompetisi amanatnya adalah promosi dan degradasi. Tidak ada alasan bahwa kompetisi tanpa promosi dan degradasi," tulisnya.
Petinggi Madura United itu juga menyinggung perbedaan turnamen dengan liga yang merupakan kompetisi, sebab jika sekadar turnamen tentu saja tidak membutuhkan promosi dan degradasi.
Apalagi, kata dia, Madura United selama ini bersiap untuk menghadapi kompetisi Liga 1 secara kompetitif dengan adanya promosi dan degradasi.
"Persiapan Madura United selama ini adalah pelaksanaan kompetisi yang kompetitif dengan adanya promosi dan degradasi, bukan persiapan untuk sebuah turnamen seperti TSC (Torabika Soccer Championship) tahun 2016," ucap-nya menegaskan.
Sementara itu, Manajer Madura United Rahmad Darmawan menilai yang terpenting adalah penentuan format dan pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021 terlebih dulu.
"Yang paling penting format kompetisi dulu, kemudian pelaksanaan atau venue kompetisi itu seperti apa. Jadi format dan venue akan sangat menentukan kebijakan dan sikap kami selanjutnya," tutur-nya, dalam laman resmi klub.
"Karena begini, misalkan venue dipusatkan di Jawa, lalu tim yang di luar Jawa pasti dirugikan kalau ada sistem degradasi," ujar RD, sapaan akrab Rahmad.
Berbanding terbalik dengan konsep awal, yakni laga tandang kandang di "homebase" masing-masing, pelatih yang pernah membesut Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu tidak setuju jika kompetisi digelar tanpa degradasi.
Sebelumnya, PSSI berencana menetapkan gelaran Liga 1 2021 tanpa degradasi yang sudah dibahas di rapat Exco, Senin (3/5) lalu.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.
"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang menaungi Madura United, Zia Ul Haq yang diunggah dalam laman Instagram resmi Madura United, Sabtu.
Baca juga: Semen Padang FC ikat 25 pemain hadapi Liga 2
"Pelaksanaan kompetisi amanatnya adalah promosi dan degradasi. Tidak ada alasan bahwa kompetisi tanpa promosi dan degradasi," tulisnya.
Petinggi Madura United itu juga menyinggung perbedaan turnamen dengan liga yang merupakan kompetisi, sebab jika sekadar turnamen tentu saja tidak membutuhkan promosi dan degradasi.
Apalagi, kata dia, Madura United selama ini bersiap untuk menghadapi kompetisi Liga 1 secara kompetitif dengan adanya promosi dan degradasi.
"Persiapan Madura United selama ini adalah pelaksanaan kompetisi yang kompetitif dengan adanya promosi dan degradasi, bukan persiapan untuk sebuah turnamen seperti TSC (Torabika Soccer Championship) tahun 2016," ucap-nya menegaskan.
Sementara itu, Manajer Madura United Rahmad Darmawan menilai yang terpenting adalah penentuan format dan pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021 terlebih dulu.
"Yang paling penting format kompetisi dulu, kemudian pelaksanaan atau venue kompetisi itu seperti apa. Jadi format dan venue akan sangat menentukan kebijakan dan sikap kami selanjutnya," tutur-nya, dalam laman resmi klub.
"Karena begini, misalkan venue dipusatkan di Jawa, lalu tim yang di luar Jawa pasti dirugikan kalau ada sistem degradasi," ujar RD, sapaan akrab Rahmad.
Berbanding terbalik dengan konsep awal, yakni laga tandang kandang di "homebase" masing-masing, pelatih yang pernah membesut Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu tidak setuju jika kompetisi digelar tanpa degradasi.
Sebelumnya, PSSI berencana menetapkan gelaran Liga 1 2021 tanpa degradasi yang sudah dibahas di rapat Exco, Senin (3/5) lalu.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.
"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021