Tangerang, 23/7 (ANTARA) - Pembangunan turap di kawasan pantai utara, Kabupaten Tangerang, Banten, sudah matang dan tinggal menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat.

"Pembangunan turap diperlukan  agar perkampungan nelayan tidak tergerus ombak perairan Laut Jawa, perencanaannya sudah matang tinggal menunggu persetujuan DPRD," kata  Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi ketika dihubungi, Sabtu.

Dia mengatakan, bila kawasan pantai utara tidak dipasangi turap maka ombak akan mengerus pantai dan khawatir perkampungan nelayan lenyap.

Hantaman ombak Laut Jawa, kata dia, selama ini telah membuat lahan produktif terus berkurang.

Saat ini hanya tinggal pelaksanaan pembangunan turap yang dapat menahan gelombang pasang terutama di Kecamatan Kosambi, Kronjo dan Teluknaga.

Bupati Tangerang Ismet Iskandar di tempat terpisah mengatakan abrasi pantai di wilayah ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan, dan terparah terjadi di wilayah perbatasan dengan DKI Jakarta-Kabupaten Tangerang sekitar 30 km.

Pada musim tertentu, air Laut Jawa pasang dan ombak tinggi, maka bibir pantai dihantam gelombang menyebabkan tanah tergerus terus-menerus.

Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, bersama petugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji abrasi pantai terutama di kawasan perbatasan di Kamal Muara, Jakarta Utara dengan Kali Prancis, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan turap di kawasan Kamal Muara.

Pemasangan turap merupakan antisipasi banjir dan gelombang akibat air pasang yang melanda permukiman penduduk.

Akibat belum di pasang turap,  maka awal Februari 2011, perkampungan nelayan di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi terendam akibat air laut pasang dengan ketinggian mencapai 1,2 meter, sehingga ratusan warga terpaksa mengungsi ke lapangan bola terdekat.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011