Meski di tengah pandemi COVID-19, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon tetap aktif melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di wilayah Kota Cilegon baik melalui kegiatan sosialisasi maupun kampanye anti narkoba kepada masyarakat.

Selain kepada masyarakat, BNNK Cilegon juga melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkoba dengan tes urin kepada 287 aparatur sipil negara (ASN), bekerjasama dengan OPD Pemerintah Kota Cilegon dan beberapa Kelurahan yang diidentifikasi sebagai kawasan rawan penyalahgunaan narkoba.

Raden Fadjar Widjanarko Kepala BNNK Cilegon ditemui di kantornya, pada Jumat (30/04), mengaku pihaknya pun  menargetkan akan menambah jumlah ASN pada deteksi penyalahgunaan di tahun ini.

"Upaya P4GN kita lakukan dengan sosialisasi, edukasi, dan tes urin kepada masyarakat. Juga kepada ASN. Makanya tahun ini kita target dari sebelumnya 287 ASN tahun ini minimal 400 ASN kita tes secara acak dari total sekitar 5.000 ASN di Kota Cilegon," Katanya.

Pihaknya juga kedepan mengaku bersama Pemerintah Kota Cilegon akan berupaya membangun program kerjasama dengan pemerintahan dalam rangka membangun zona integritas di kalangan pemerintah, sehingga tidak ada lagi ASN pelaku penyalahguna narkoba. 

"Kami juga berharap kedepan akan ada sinergi antara BNNK dengan Pemkot Cilegon dalam hal pencanangan zona integritas untuk membangun wilayah bersih dari zona penyalahgunaan narkoba, sehingga nanti ada komitmen dengan aparaturnya,"Katanya.

Sementara itu dalam pengungkapan kasus sepanjang tahun 2020 hingga April 2021, pihaknya bersama BNNP Banten juga mengaku telah berhasil menyita ratusan kilogram narkotika jenis tanaman ganja, puluhan kilogram sabu dengan total tersangka sebanyak dua belas orang tersangka.


 

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021