UOB Indonesia kembali menggelar lomba lukis yang pemenangnya berpeluang mengikuti ajang UOB Painting of the Year ke-40 bersama-sama pemenang dari Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Senior Vice President Strategic Communications and Brand Head UOB Indonesia, Maya Rizano mengatakan ajang ini merupakan komitmen perusahaan terhadap perkembangan komunitas seni di Indonesia.

"Sebagai bagian dari Grup UOB, UOB Indonesia berfokus pada kepentingan komunitas sekitar melalui program yang menghubungkan masyarakat, memperkuat ikatan, dan memperkaya kehidupan khususnya di bidang seni, anak, dan pendidikan," kata Maya dalam webinar "UOB Painting of the Year ke-40".

Maya mengatakan pandemi telah menunjukkan ketahanan seniman Indonesia untuk terus mengekspresikan diri secara kreatif dan percaya diri melalui penggunaan platform daring di tengah pembatasan sosial yang berlangsung.

"Sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi seni dan komunitas kami tahun ini, kami telah mengundang seniman alumni UOB POY dan berbagai praktisi seni dalam serangkaian webinar untuk berbagi pengalaman mereka di forum publik. Melalui upaya tersebut, kami berharap dapat berkontribusi untuk kemajuan komunitas," kata Maya.

"Melalui kompetisi UOB POY setiap tahunnya, kami terus menciptakan wadah yang bermakna dan berkelanjutan bagi seniman Indonesia untuk menampilkan bakat artistik mereka dan menghubungkan mereka ke lebih banyak peluang di panggung regional dan internasional,"  tambah Maya.

Tahun ini, UOB Indonesia mengundang berbagai pakar seni untuk menjadi juri kompetisi UOB POY di Indonesia. Mereka adalah: Dr Agung Hujatnikajennong, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung; Nathasha Sidharta, Direktur, IndoArtNow, situs web arsip yang mempromosikan dan mendukung perkembangan dunia seni rupa di Indonesia; dan Mella Jaarsma, Founder Cemeti Art House dan Seniman.

Agung Hujatnikajennong mengatakan minat pelukis Indonesia untuk mengikuti ajang ini setiap tahunnya mengalami kenaikan karena menjadi kesempatan untuk mengekspresikan diri.

Agung optimistis jumlah karya lukis akan bertambah mengingat panitia memberikan kebebasan berekspresi tidak bergantung kepada tema.

Keterlibatan UOB dalam dunia seni dimulai pada tahun 1970-an melalui koleksi lukisan karya seniman Singapura. Kini, Koleksi Seni UOB terdiri dari lebih dari 2.500 karya seni yang sebagian besar terdiri dari lukisan karya seniman Asia Tenggara yang masuk dalam kategori established dan emerging.

UOB berperan aktif di masyarakat di ASEAN, terutama melalui komitmen jangka panjang terhadap pada dunia seni. Sebagai bagian dari ini, UOB selalu terdepan dalam sejumlah program seni visual, kemitraan serta inisiatif sosialisasi di seluruh wilayah.

Bersama para pemenang UOB Painting of the Year sebelumnya, UOB juga mengadakan lokakarya seni untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu dan berkebutuhan khusus secara rutin. Di lokakarya ini, para pemuda belajar teknik seni dari para profesional seni dan seniman yang pernah memenangi penghargaan.

Sebagai pengakuan atas komitmen jangka panjang UOB terhadap seni, UOB dianugerahi the National Arts Council’s Distinguished Patron of the Arts Award untuk tahun ke-16 berturut-turut pada tahun 2020.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021