Lebak (ANTARABanten) - Warga Kabupaten Lebak, Banten diminta meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), karena saat musim kemarau ini cuaca masih tidak menentu terkadang hujan.


"Kami hingga kini tetap masih mewaspadai penyebaran penyakit DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Maman Sukirman di Rangkasbitung, Selasa.

Maman mengatakan, untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD diharapkan warga yang tinggal di wilayah padat penduduk agar melaksanakan kebersihan lingkungan.

Selain itu juga melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras dan menutup) serta pemberian abatesasi.

Gerakan tersebut sangat efektif untuk membunuh jentik-jentik nyamuk aedes aegefty dibandingkan dengan pengasapan karena pengasapan  hanya mematikan nyamuk dewasa saja.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya meminta warga terus melakukan kebersihan lingkungan sehingga tidak dijadikan berkembangbiaknya nyamuk pembawa maut itu.

"Saya yakin dengan kebersihan lingkungan dan gerakan 3 M dapat memutuskan penyebaran DBD," ujarnya.

Ia menyebutkan, hingga kini jumlah DBD di Kabupaten Lebak tercatat 107 orang dan tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia akibat keterlambatan mendapat penanganan medis.

"Kami sudah berkali-kali mengimbau warga jika terserang DBD agar segera dilarikan ke Puskesmas maupun rumah sakit," jelasnya.

Sementara itu, Bahtiar, petugas penanggulangan penyakit menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan pengasapan foging di Kampung Jaura, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung menyusul warga terserang positif DBD.

Warga yang terserang DBD itu, kata dia, seorang dokter saat tinggal di rumah orangtuanya.

"Kami terus melakukan pengasapan foging untuk membunuh nyamuk dewasa saja, namun kami minta warga agar meningkatkan kebersihan lingkungan juga membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011