Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan pemerintahnya akan melakukan segala hal untuk menghentikan berlanjutnya Liga Super Eropa.
Minggu pekan lalu 12 klub besar Eropa termasuk Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur dari Inggris menandatangani keikutsertaan mereka dalam turnamen sempalan Liga Champions ini.
Baca juga: Rooney: Spurs 'gila' pecat Jose Mourinho sebelum final Piala Liga
UEFA dan FIFA mengancam akan melarang tim-tim Liga Super Eropa berperan serta dalam liga domestiknya masing-masing.
"Saya tak ingin melihat proposal ini dan kami akan berkonsultasi mengenai apa yang kami bisa," kata Johnson saat melawan ke Gloucestershire seperti dikutip laman ESPN. "Kami akan mencermati semua hal yang kami bisa lakukan bersama dengan otoritas-otoritas sepak bola untuk memastikan hal ini tidak berlangsung dalam cara yang saat ini tengah diajukan."
"Saya tak beranggapan itu kabar baik untuk penggemar, saya tak beranggapan ini kabar baik bagi sepak bola di negeri ini."
"Klub-klub ini tidak saja brand global yang besar, mereka juga klub-klub yang secara historis berakar dari kota-kotanya, dari masyarakat setempatnya," sambung Johnson.
"Mereka harus terkait dengan pendukung itu dan dengan basis penggemar dalam komunitasnya. Jadi amat sangat penting hal itu terus berlanjut."
Menteri Kebudayaan Oliver Dowden bahkan mengancam, "Jangan ragu, jika mereka (Liga Premier dan UEFA) tak bisa bertindak, kami yang akan bertindak. Kami akan mempertimbangkan segala hal untuk mencegah hal ini terjadi."
"Sebagai orang konservatif, saya percaya sekali dalam mempertahankan lembaga-lembaga bangsa kita dan warisan kaya kita. Itu semua penting sekali bagi identitas kita dan membantu membangun rasa solidaritas di antara masyarakat dari semua generasi dan semua latar belakang."
"Pemerintah tidak akan ragu bertindak manakala bidang-bidang berharga lain dalam kehidupan nasional kita tengah terancam, dan akan mempelajari gagasan itu dengan lekat sekali. Kami akan mempelajari dengan lekat model Jerman," kata dia.
"Sangat menarik untuk dicatat bahwa tim-tim Jerman tidak berperan serta dalam hal ini, itu menjadi bahan pertimbangan ketimbang kajian karena basis penggemar."
Pangeran William yang merupakan Presiden Asosiasi Sepakbola Inggris (EFA) juga menentang Liga Super Eropa.
"Saat ini, lebih dari yang sudah-sudah, kita mesti melindungi seluruh komunitas sepak bola, dari tingkat atas sampai akar rumput, dan nilai-nilai kompetisi serta keadilan pada tingkat mendasar," tulis sang pangeran dalam Twitter.
Pemerintah Spanyol juga menentang Liga Super Eropa dengan menyatakan tidak akan mendukung proyek apa pun yang merugikan sepak bola Spanyol. Sedangkan wakil menteri olahraga Italia mengaku prihatin atas bentrok kelembagaan yang bisa tercipta akibat liga ini.
Selain enam tim Liga Inggris, Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan dan Inter Milan juga menjadi anggota pendiri.
Borussia Dortmund sudah mengeluarkan pernyataan menentang liga ini, bersama dengan Bayern Muenchen.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Minggu pekan lalu 12 klub besar Eropa termasuk Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur dari Inggris menandatangani keikutsertaan mereka dalam turnamen sempalan Liga Champions ini.
Baca juga: Rooney: Spurs 'gila' pecat Jose Mourinho sebelum final Piala Liga
UEFA dan FIFA mengancam akan melarang tim-tim Liga Super Eropa berperan serta dalam liga domestiknya masing-masing.
"Saya tak ingin melihat proposal ini dan kami akan berkonsultasi mengenai apa yang kami bisa," kata Johnson saat melawan ke Gloucestershire seperti dikutip laman ESPN. "Kami akan mencermati semua hal yang kami bisa lakukan bersama dengan otoritas-otoritas sepak bola untuk memastikan hal ini tidak berlangsung dalam cara yang saat ini tengah diajukan."
"Saya tak beranggapan itu kabar baik untuk penggemar, saya tak beranggapan ini kabar baik bagi sepak bola di negeri ini."
"Klub-klub ini tidak saja brand global yang besar, mereka juga klub-klub yang secara historis berakar dari kota-kotanya, dari masyarakat setempatnya," sambung Johnson.
"Mereka harus terkait dengan pendukung itu dan dengan basis penggemar dalam komunitasnya. Jadi amat sangat penting hal itu terus berlanjut."
Menteri Kebudayaan Oliver Dowden bahkan mengancam, "Jangan ragu, jika mereka (Liga Premier dan UEFA) tak bisa bertindak, kami yang akan bertindak. Kami akan mempertimbangkan segala hal untuk mencegah hal ini terjadi."
"Sebagai orang konservatif, saya percaya sekali dalam mempertahankan lembaga-lembaga bangsa kita dan warisan kaya kita. Itu semua penting sekali bagi identitas kita dan membantu membangun rasa solidaritas di antara masyarakat dari semua generasi dan semua latar belakang."
"Pemerintah tidak akan ragu bertindak manakala bidang-bidang berharga lain dalam kehidupan nasional kita tengah terancam, dan akan mempelajari gagasan itu dengan lekat sekali. Kami akan mempelajari dengan lekat model Jerman," kata dia.
"Sangat menarik untuk dicatat bahwa tim-tim Jerman tidak berperan serta dalam hal ini, itu menjadi bahan pertimbangan ketimbang kajian karena basis penggemar."
Pangeran William yang merupakan Presiden Asosiasi Sepakbola Inggris (EFA) juga menentang Liga Super Eropa.
"Saat ini, lebih dari yang sudah-sudah, kita mesti melindungi seluruh komunitas sepak bola, dari tingkat atas sampai akar rumput, dan nilai-nilai kompetisi serta keadilan pada tingkat mendasar," tulis sang pangeran dalam Twitter.
Pemerintah Spanyol juga menentang Liga Super Eropa dengan menyatakan tidak akan mendukung proyek apa pun yang merugikan sepak bola Spanyol. Sedangkan wakil menteri olahraga Italia mengaku prihatin atas bentrok kelembagaan yang bisa tercipta akibat liga ini.
Selain enam tim Liga Inggris, Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan dan Inter Milan juga menjadi anggota pendiri.
Borussia Dortmund sudah mengeluarkan pernyataan menentang liga ini, bersama dengan Bayern Muenchen.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021