Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat di daerah ini meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di pemukiman selama Ramadhan 1442 Hijriah.

"Biasanya kasus kebakaran melonjak selama Ramadhan, karena kegiatan memasak yang dilakukan masyarakat cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.

Baca juga: BPBD Lebak: Gempa magnitudo 5,1 tidak timbulkan korban

Kebanyakan penyebab kebakaran pemukiman masyarakat selama Ramadhan akibat penerangan, seperti lilin, lampu cempor, kompor, tungku kayu setelah makan sahur, warga lupa mematikannya, juga karena korsleting listrik.

Menurut dia, kondisi bangunan rumah warga juga masih banyak ditemukan dengan kondisi mudah terbakar, misalnya karena dibangun dengan atap rumbia, tiang penyangga dan dinding bambu.

"Jika rumah itu terdapat lilin dan lampu cemor jatuh dipastikan mudah terbakar," katanya.

BPBD Lebak mengimbau masyarakat jika melakukan kegiatan memasak untuk persiapan makan sahur harus memberi perhatian pada kompor dan tungku kayu bakar.

Masyarakat yang memasak pada dini hari itu kerap kali lupa mematikan kompor atau tungku kayu bakar sehingga memicu terjadinya kebakaran.

"Kami di hari kedua puasa Ramadhan itu belum menerima laporan adanya kebakaran," katanya.

Ia mengatakan BPBD Lebak tetap menyiagakan personel dan relawan untuk melakukan penanganan jika terjadi kebakaran di kawasan pemukiman penduduk.

Para relawan itu mampu memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan yang sudah disiagakan sebab mereka sudah terlatih untuk melakukan penanganan kebakaran permukiman warga.

Selain itu juga pihaknya menyiapkan kendaraan pemadam kebakaran (damkar), pakaian anti api guna melakukan penanganan di lokasi bencana kebakaran.

"Kami meminta warga waspada kebakaran selama Ramadhan dan jangan lupa setelah memasak dimatikan api kompor dan tungku kayu bakar itu," tegasnya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021