Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten saat ini masih dalam tahap proses merampungkan dua pembangunan puskesmas tambahan, yakni di Nusaloka dan Lengkong Karya.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam keterangan di Tangerang, Minggu menjelaskan bahwa selama ini kota itu sudah memiliki sebanyak 32 puskesmas dan itu semua atas kerja sama dinas terkait.

Ia menjelaskan sebagai penunjang kerja tenaga medis dalam mendiagnosa penyakit maka akan dilakukan pembangunan Labkesda.

"Mudah-mudahan akan maksimal dalam proses menyembuhkan masyarakat yang sakit,” katanya.

Ia menambahkan bertambahnya puskesmas diharapkan pendekatan pelayanan masyarakat bidang Kesehatan bisa maksimal. Untuk itu, Pemkot berupaya untuk terus melakukan penambahan sarana dan prasarana.

”Kami sering temui permasalahan yang disampaikan masyarakat persoalan kesehatan. Orang kaya bisa jatuh miskin saat sakit. Orang sakit sangat membutuhkan perhatian. Oleh karena itu kami sangat memprioritaskan anggaran dan kebijakan dibidang kesehatan. Karena sekali lagi, pemerintah harus hadir dalam pelayanan masyarakat,” katanya.

Diakuinya tenaga medis kerap menjadi sasaran komplain masyarakat. Untuk itu keterbatasan fasilitas Kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) secara bertahap dilengkapi.

 ”Saya sadar betul, dedikasi dan pegabdian luar biasa yang dilakukan tenaga medis yang luar biasa tanpa mengenal lelah tetap memberikan pelayanan maksimal,” kata Airin Rachmi Diany.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Alin Hendarlin menyatakan Puskesmas Ciater diperuntukkan untuk non-rawat inap dengan 22 tenaga medis terdiri atas 17 medis dan 5 penunjang lainnya. Fasilitas yang dimiliki yakni Unit Gawat Darurat (UGD), poli dan laboratorium.

”Jadi, puskesmas ini bukan untuk rawat inap. Untuk persalinan bisa, tapi paling lama observasi maksimal delapn jam. Apabila terjadi kejadian diluar jam operasional akan dioper ke Puskesmas rawat inap terdekat,” katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021