Dalam kunjungannya ke Bali pertengahan Maret 2021, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan akan membuka pariwisata di Bali pada pertengahan 2021 jika penyebaran COVID-19 dapat diatasi. 

General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya menyatakan sebagai pelaku pembangunan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah pemerintah ini. Sebab industri pariwisata ibarat jantung perekonomian bagi Bali. Dengan bergeraknya aktivitas pariwisata, diharapkan bisnis-bisnis lain, termasuk properti akan bertumbuh.

“Meski selama pembatasan aktivitas sosial masyarakat di Bali, penjualan proyek kami Ciputra Beach Resort relatif tidak terpengaruh, tapi jika Bali kembali dalam keadaan normal, maka penjualan rumah dan kavling akan meningkat signifikan,” kata Raditya, Senin (29/03), yang dihubungi via zoom meeting. 

Hal ini didasari makin bertambahnya zona hijau COVID-19 di Bali memberikan optimisme pemerintah untuk membuka pariwisata dunia sekitar Juli 2021.

Seperti diketahui, pariwisata di Bali merupakan sektor yang terkena dampak terparah akibat pandemi COVID-19. Padahal sumber utama perekonomian Bali adalah dari pariwisata. Bagi Indonesia, Pulau Dewata sudah menjadi icon dan memiliki arti strategis bagi sektor pariwisata. Wajarlah jika pemerintah akan berusaha keras memulihkan sektor pariwisata di tanah air dan terutama Bali. 

Rencananya pada pertengahan tahun ini secara bertahap, pemerintah akan membuka kembali aktivitas pariwisata Bali. Selain insan industri pariwisata, para pebisnis properti juga menyambut antusias rencana ini. Bagi pelaku pembangunan, kabar ini merupakan angin segar bagi recovery bisnis properti di Bali.

Menurut Raditya, pembukaan pariwisata Bali baik domestik maupun internasional tentunya akan memberikan efek positif, karena pasar akan bergerak dan secara psikologis masyarakat akan terbangun. 

"Sejak tahun lalu, saat pandemi puncak-puncaknya dan hingga kini berbagai strategi kami lakukan untuk menggerakkan pasar. Hasilnya Ciputra Beach Resort tetap eksis di pasar properti Bali. Bahkan di akhir 2020 lalu kami membuka pemasaran cluster baru (Resvara). Produk (rumah dan kavling) cluster ini tetap menyasar segmen atas dan high-end yang lebih percaya bahwa investasi properti di saat seperti ini paling menguntungkan," tegasnya.

Pameran

Dalam memilih produk pada masa pandemi ini, segmen pasar kelas atas dan high-end tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dengan benar-benar memilih produk yang tepat. Selain sebagai investasi dengan nilai yang akan terkerek naik, produk yang disasar juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal mereka. 

Raditya mengatakan, selain Jakarta, sebagian besar konsumen dan investor Ciputra Beach Resort adalah orang Surabaya dan sekitarnya. Setidaknya sekitar 45% pembeli produk Ciputra Beach Resort berasal dari Jawa Timur, khususnya Surabaya. Karena itu, pada 19 s/d 25 April mendatang, Ciputra Beach Resort akan pameran di Galaxy Mall Surabaya. 

"Pada pameran di Surabaya, Ciputra Beach Resort fokus memasarkan Cluster Resvara. Menariknya hampir sebagian besar konsumen tersebut melakukan pemesanan NUP melalui online karena kebanyakan mereka berada di luar Bali, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya," jelasnya.

Tidak hanya itu, Ciputra Beach Resort juga akan mengadakan online expo perdana yaitu Ciputra World Property Online Expo 2021 selama bulan April 2021. Pengunjung dapat mengakses website special event ini di www.ciputraworldexpo.com. 

Klaster Resvara, kata Raditya, diluncurkan karena keberhasilan dua cluster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana yang sudah 99% persen terjual. Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts. Terdiri dari 190 unit dengan dua tipe, Askana (11 x 15) dan Svana (10 x 20) baik itu kavling maupun rumah.

Raditya menambahkan, komposisi antara rumah dan kavling ini sekitar 55 % berbanding 45 %. Terkait harga, dia menyatakan, harga produk Cluster Resvara tak jauh beda dengan produk sebelumnya, untuk hunian dan kavling mulai dari Rp2,3 miliar hingga Rp4,4 miliar. 

Ciputra Beach Resort dikembangkan di Tabanan, Bali, kini tak hanya sebagai hunian tapi juga sebagai vila dengan konsep resort yang berada di bibir pantai. Luas lahan pengembangannya mencapai 80 hektar dengan garis pantai mencapai 1,7 kilometer. Sehingga memiliki view yang menawan dan juga dikelilingi oleh pemadangan khas Bali, sawah berpetak-petak.

 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021