Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, mengaktifkan kader juru pemantau jentik (Jumantik) terkait tujuh kecamatan masuk di daerah itu masuk kategori endemi Demam Berdarah (DBD).

"Tujuh kecamatan di Tangsel masuk dalam endemi DBD. Kita akan aktifkan kader Jumantik sebagai penanganan dini," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tri Utami Pertiwi di Tangerang Minggu.

Dikatakannya, Jumantik memegang peranan penting karena merupakan ujung tombak dalam upaya pemberantasan jentik nyamuk. Pembinaan kepada setiap kader akan dilakukan agar pemantauan yang dilakukannya optimal.

Dari hasil rekapitulasi semua Puskesmas di Tangsel hingga minggu ke-18 pada 2011 ini, jumlah penderita DBD yanbg dilaporkan ke pihaknya ada lima orang.

Menurutnya jumlah tersebut cenderung menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah ini merupakan
hasil laporan dari Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) yang dilaporkan setiap hari oleh Puskesmas ke Dinkes.

"Untuk tahun ini, jumlah penderita DBD mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Padahal, berdasarkan siklus lima tahunan biasanya pertengahan tahun, kasus DBD mengalami peningkatan," katanya.     

Ketua Paguyuban Blok GH, Cluster River Park Bintaro, Judith C Simbara mengatakan, sebanyak 11 warganya telah terkena penyakiut demam berdarah.

Warga tersebut terkena penyakit demam berdarah sehari setelah dilakukan penyemprotan oleh warga, pihak Dinas Kesehatan Tangsel dan Puskesmas Jurangmangu di cluster tersebut.

Walaupun, pada saat pengasapan warga tersebut sudah dalam keadaan tidak sehat alias demam tinggi, namun warga itu tidak mau membicarakannya.

Setelah dibawa ke rumah sakit sehari setelah pengasapan, pihak dokter menyatakan bahwa warga tersebut positif terkena demam berdarah.

Di samping itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan atas perhatian yang telah diberikan untuk bersama-sama dan bahu-membahu mencari solusi terkait semakin berkembangnya warga yang terjangkit demam berdarah tersebut.

"Kami harapkan, pengawasan dan pemberantasan jentik nyamuk dapat dilakukan secara sistematis. Bukan hanya penyemprotan saja, tetapi ada penanganan lainnya," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011