Lebak, (ANTARABanten) - Komandan Distrik Militer 0603 Lebak Letkol CZI Roedy Widodo mengungkapkan, pengajian secara terbuka dapat mencegah paham radikalisme yang saat ini merebak, seperti ideologi Negara Islam Indonesia dan terorisme.

"Kami minta para anggota TNI-AD sebulan menggelar pengajian rutin bersama masyarakat," katanya di Rangkasbitung.

Selama ini paham radikalisme yang mengatasnamakan perjuangan agama bermunculan, bahkan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Ia mencontohkan, gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dengan cara menipu, pemerkosaan, dan menculik untuk perjuangan agama.

Mereka para korban kebanyakan kalangan mahasiswa dan pelajar dengan pencucian otak serta doktrin yang menyesatkan.

Pihaknya meminta masyarakat dan mahasiswa agar mewaspadai bahaya NII, karena bisa melakukan aksi perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita jangan sampai terulang lagi pergerakan NII melakukan perlawanan terhadap NKRI," katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya mengagendakan pengajian secara rutin yang dilaksanakan setiap bulan sekali bersama masyarakat.

Sebab ajaran Islam mencintai kedamaian, persaudaraan, kasih sayang dan tidak mengajarkan paham kekerasan   

Karena itu, kata dia, pengajian ini selain terjalin silaturahim antara TNI AD bersama masyarakat juga dapat meningkatkan pengetahuan Agama Islam.

Selain itu juga dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Kami berharap dengan pengajian itu benar-benar anggota kami dapat meningkatkan keimanan serta menambah pengetahuan agama," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh anggota TNI AD yang bertugas di lingkungan Komandan Rayon Militer (Koramil) di wilayah masing-masing agar menyelenggarakan pengajian rutin.

"Saya kira Kemanunggalan TNI tetap bersama-sama dengan masyarakat untuk mewujudkan keamanan, keadilan dan kesejahteraan," jelasnya. ***3***


Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011