Jakarta (ANTARA News) - PT Intiland Development Tbk melalui anak perusahaan, PT Intiwhiz International membangun Whiz Hotel di dua lokasi wisata pantai di Bali, Legian dan Kuta.

"Grand Whiz Hotel Kuta pembangunan pada akhir tahun 2010, sedangkan Whiz Hotel Legian yang dimulai Mei 2011," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Intiwhiz, Moedjianto Soesilo Tjahjono di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, pembangunan Grand Whiz Hotel Kuta dan Whiz Hotel Legian melalui konsep kerjasama strategis dengan menggandeng pihak investor. Hotel ini nantinya dikelola dan dioperasikan secara profesional di bawah bendera Intiwhiz selaku hospitality management.

"Kehadiran jaringan Whiz Hotel di Bali sangat strategis, mengingat Bali adalah kawasan tujuan wisata utama di Indonesia. Selain di Legian dan Kuta, kami juga menjajaki peluang pembangunan Whiz Hotel di kawasan Bali lainnya, baik sebagai investor maupun operator," kata Moedjianto.

Hotel ini dibangun di atas lahan seluas 2.600 meter persegi yang lokasinya berada di jalan Raya Legian, sebuah kawasan wisata utama di pulau Bali. Hotel ini berada di lokasi yang strategis lantaran mudah dijangkau dan relatif dekat dengan fasilitas publik.

Hotel ini dapat dicapai dalam kurun waktu sekitar 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Sementara untuk mencapai pantai Kuta, hanya memerlukan waktu 5 menit.

Moedjianto menjelasakan Whiz Hotel Legian nantinya merupakan bangunan setinggi empat lantai plus satu lantai basement dengan total luasnya lebih dari 6.000 meter persegi. Desain bangunan Whiz Hotel Legian akan mengacu konsep modern dengan tetap memiliki sentuhan tradisional Bali.

Selain itu, hotel ini juga dilengkapi area dan fasilitas komersial yang berada di lantai satu dan dua, seluas 800 meter persegi yang bisa difungsikan untuk restoran.

Penambahan area komersial ini mempertimbangkan lokasi hotel berada di pusat kawasan wisata. Kawasan ini dikenal dilengkapi beragam fasilitas liburan seperti hotel, restoran, spa, kafe, dan berbagai tempat hiburan lainnya.

Whiz Hotel Legian merupakan hotel bintang dua plus, 165 kamar yang terbagi menjadi dua tipe, yakni standar dan deluxe yang seluruhnya dilengkapi fasilitas internet berkecepatan tinggi, papar dia.

Lazimnya hotel, Whiz Hotel Legian dilengkapi beragam fasilitas pendukung seperti kolam renang, ruang makan, lounge, dan gratis akses internet nirkabel di lobby dan area publik.

Tersedia pula ruangan rapat yang mampu menampung sekitar 60 orang..

Pembangunan konstruksi Whiz Hotel Legian memerlukan waktu sekitar satu tahun. Hotel ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada bulan Juni 2012, tepat menjelang musim liburan sekolah.

"Seiring terus meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Bali, kami optimistik Whiz Hotel Legian bisa memiliki tingkat okupansi sekitar 70-75 persen. Dari total jumlah tamu menginap, kami perkirakan 60 persen untuk liburan dan sisanya untuk bisnis,? tuturnya lebih lanjut.

Seperti jaringan Whiz hotel lainnya, nilai investasi untuk Whiz Hotel Legian berkisar Rp50 miliar. Nilai investasi ini meliputi untuk biaya konstruksi, interior, dan sudah termasuk investasi untuk lahan.

Moedjianto mengharapkan pembangunan dan keberadaan Whiz Hotel Legian ini memberikan nilai tambah bagi pembangunan wisata Bali. Selain itu juga akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor perhotelan dan sektor-sektor terkait.

Besarnya potensi sektor pariwisata bisa pula dilihat dari jumlah wisatawan yang datang ke Bali, baik asing maupun domestik. Pemerintah daerah provinsi Bali memperkirakan jumlah wisatawan yang datang ke Bali mencapai 10 juta orang pada tahun 2010. Dari jumlah tersebut, pemerintah yakin jumlah wisatawan asing sebesar 2,3 juta bakal tercapai.

Melihat potret cerah sektor pariwisata tersebut, Whiz Hotel bakal berkembang dan menjadi salah satu hotel favorit di kawasan legian dan Kuta. Selain menawarkan keunggulan dari sisi fasilitas kamar dan layanan yang profesional, hotel ini lokasinya berada di pusat keramaian dan salah satu jantung kawasan wisata Bali.

Whiz Hotels mengidentifikasikan target konsumen adalah para eksekutif dan wisatawan yang sangat memahami arti uang secara baik dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan selama tinggal di hotel.

Mereka adalah konsumen yang sadar akan kualitas dan fasilitas-fasilitas penting dan tak ingin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan, ujar dia.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011