Jakarta (ANTARA News) - PT Duta Graha Indah Tbk, perusahaan konstruksi swasta nasional menyatakan kesiapannya untuk memberikan penjelasan kepada pemegang saham terkait dengan kasus penyuapan pembangunan proyek Wisma Atlet di Palembang, Sumatra Selatan.

"Kami sedang mengambil langkah-langkah internal maupun eksternal, termasuk memberikan penjelasan kepada pemegang saham," kata Sekretaris Perusahaan PT Duta Graha Indah Tbk (DGI), Djohan Halim di Jakarta, Kamis.

Djohan mengatakan, perusahaan kini tengah mempersiapkan langkah-langkah sehubungan dengan  situasi yang berkembang dan mencermati apa yang sedang terjadi saat ini, terutama menyangkut persoalan Manager Pemasaran PT Duta Graha Indah Tbk, Muhamad El Idris.

Secara internal, tentu pihak manajemen akan melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan dan pencapaian Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diadakan pada Bulan Mei 2011. 

Secara eksternal, Kami akan mengikuti dan mendukung seluruh proses hukum yang berlangsung dengan lancar dan proposional menghadapi situasi ini. 

Perusahaan harus menjaga kepentingan karyawan, baik yang tetap maupun tidak tetap yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang yang tersebar di 11 kantor cabang Kami di seluruh Indonesia, serta lembaga serta mitra terkait dengan kegiatan usaha Kami seperti Perbankan, Supplier serta mitra usaha, jelas Djohan. 

Djohan mengatakan, sebagai perusahaan publik, Duta Graha akan berupaya  penuh menjaga kepentingan Pemegang saham publik Perseroan yang berjumlah sekitar 2.000 investor.

Duta Graha pun berharap proses selama proses hukum ini berlangsung, kiranya perusahaan tetap dapat beroperasi melewati masa-masa sulit seperti ini. 

"Kami merupakan perusahaan konstruksi nasional yang telah beroperasi sejak 1982 dengan membangun gedung-gedung dan infrastruktur lainnya seperti Gedung Bursa Efek Indonesia, Grand Indonesia, Rumah Sakit Siloam Gleneagles, gedung yang pernah menjadi gedung tertinggi di Indonesia yakni, Gedung Amartha Pura, serta ikut terlibat dalam pembangunan jalan pasca tsunami di Nias," kata Djohan Halim. ***5***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011