Tangerang (ANTARABanten) - Sejumlah petani di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku mengalami kekurangan pupuk sejak awal tahun.

"Petani di sini sudah mengalami kelangkaan pupuk sejak awal tahun lalu sehingga menyebabkan hasil panen pun berkurang dari target," kata Ketua Perkumpulan Pengguna Pemakai Air Desa Kronjo, Efriyanto, di Tangerang Selasa.

Dikatakan Efriyanto, kelangkaan pupuk ini sudah disampaikan kepada pihak kecamatan untuk kemudian dilanjutkan kepada dinas terkait. Hanya saja, karena ada kendala dengan pengiriman maka pasokan pun berkurang.

Akibatnya, agar musim panen tidak mengalami kegagalan, petani menyiasati kekurangan pupuk tersebut dengan cara mengandalkan pupuk alami sebagai solusinya.

"Biar musim panen ini tidak gagal total, petani di sini sering mengakalinya menggunakan pupuk alami. Meski hasilnya tidak begitu memuaskan," katanya.

Ditambahkan Efriyanto, jumlah petani di desa Kronjo, berjumlah 150 penggarap dengan total lahan seluas 200 hektar. Secara keseluruhan, para penggarap membutuhkan pupuk sebanyak dua kuintal setengah.

Namun, pasokan pupuk yang ada, hanya seperempatnya sehingga para penggarap sering kali membagi ketersediaan pupuk agar semua petani dapat memanen.

Tidak hanya kelangkaan pupuk, petani pun dikeluhkan dengan kebutuhan air. Tandon Air senilai Rp11,47 miliar, yang baru saja disediakan Gubernur Banten, dinilai petani belum mencukupi.

"Semestinya, tandon air yang disediakan dua tempat. Karena, tandon yang memiliki luas tampung sebesar 4,5 hektare, hanya untuk mengairi lahan pertanian 60 hektare," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat mengatasi masalah para petani dan tidak fokus pada pembangunan di perkotaan.

"Kami hanya berharap agar pasokan pupuk dan pengairan disini lebih baik. Karena, warga disini bermata pencaharian petani," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011