Penjualan kain tenun Endek tradisional Bali mengalami peningkatan menjelang berlakunya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali yang berlaku mulai Selasa (23/2) besok.

Surat Edaran tersebut, salah satunya berisi imbauan penggunaan busana berbahan kain tenun Endek Bali/kain tenun tradisional Bali dalam berbagai aktivitas setiap hari Selasa sebagai upaya untuk melestarikan, melindungi, dan memberdayakan kain tenun endek Bali/kain tenun tradisional Bali.

"Penjualan kami meningkat hingga sekitar 70 persen. Sebagai perajin, kami berterima kasih sekali dengan adanya surat edaran yang sangat membantu kami khususnya di masa pandemi COVID-19 ini," ujar perwakilan Tenun Putri Ayu, Gianyar, Ida Ayu Puspita Hartaty di Denpasar, Senin

Tenun Putri Ayu merupakan salah satu peserta di stan Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit 2021 di Taman Budaya Bali yang diselenggarakan sejak awal bulan Februari lalu.

Dalam pameran tersebut, Ida Ayu Puspita Hartaty mengaku, penjualan kain tenun Endek meningkat signifikan sekitar dua minggu terakhir yang pembelinya didominasi oleh Aparatur Sipil Negara, pekerja kantoran dan masyarakat umum lainnya

"Dengan adanya SE ini, penjualan tenun Endek kami kembali bergeliat. Tidak cuma di pameran ini, penjualan di tempat produksi dan toko kami juga mengalami peningkatan," katanya.

Susi Yuliartini, pegawai Werdhi Budaya tenun yang juga peserta Pameran IKM Bali Bangkit mengatakan, pihaknya menjual kain songket berkisar dari Rp1,5 juta sampai Rp8,5 juta.

"Kalau endek Rp375 ribu dengan potongan 2,5 meter dan yang paling mahal Rp 2 juta juga ada. Sekarang Endek ini yang paling banyak dicari masyarakat," katanya.

Pihaknya juga mengaku sangat terbantu dengan adanya SE Gubernur Bali tersebut karena sebelumnya sempat merumahkan karyawannya akibat menurunnya penjualan khususnya selama masa pandemi COVID-19.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021