Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyerap gabah petani mencapai 4.000 ton dan hingga kini proses penyerapan terus berlangsung dan dipastikan panen raya sampai April mendatang.

"Kita sebagai perusahaan pemerintah tentu berkomitmen untuk menyerap gabah dalam upaya mendukung swasembada pangan juga peningkatan ekonomi petani," kata Kepala Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang Meita Novariani di Lebak, Senin.

Persediaan gabah sebanyak 4.000 ton itu terdiri dari stok tahun 2020 dan penyerapan awal 2021, sehingga jika diakumulasikan menjadi pangan sebanyak 2.500 ton setara beras.

Selain itu juga ditambah stok beras yang ada di Gudang Perum Bulog Lebak-Pandeglang sebanyak 2.500 ton, sehingga persedian beras total menjadi 5.000 ton.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya menjamin persediaan pangan relatif aman serta mencukupi hingga perayaan Idul Fitri 2021.

"Kami melalui pihak kemitraan terus melakukan penyerapan gabah guna meningkatkan kesejahteraan petani di tengah pandemi COVID-19 itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, Perum Bulog menampung gabah petani itu sebesar Rp5.300 dan harga itu di atas harga patokan pemerintah (HPP) Rp4.500/Kg.

Penyerapan gabah tersebut dipastikan dapat menggulirkan keuangan hingga miliaran rupiah, sehingga berdampak terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Bahkan, penyerapan gabah atau beras tahun 2020 hingga menggulirkan keuangan sekitar Rp95 miliar.

"Kami memastikan perguliran uang sebesar itu dipastikan menyumbangkan kesejahteraan ekonomi petani setempat," katanya mejelaskan.

Ia mengatakan, penyerapan gabah dari petani itu kemungkinan besar dijadikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), karena tahun ini tidak ada program untuk permintaan beras Bulog.

Sebelumnya, kata dia, Perum Bulog melayani permintaan beras program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maupun beras untuk masyarakat sejahtera (Rasta) yang digulirkan Kementerian Sosial.

Karena itu, stok CBP yang ada dapat dijadikan persediaan pangan untuk menangani kebencanaan maupun operasi pasar (OP) jika harga pangan melonjak.

Sebab, kata dia, kebijakan Bulog tahun 2021 hanya menyerap gabah juga kekuatan gabah bisa bertahan selama setahun lebih.

Apabila, permintaan pangan itu meningkat dipastikan stok gabah yang ada dijadikan beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Kami berharap gabah hasil panen tahun ini berkualitas dan bermutu," katanya menjelaskan.

Ketua Fraksi Parta Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lebak Musa Weliansyah mengapresiasi Perum Bulog Lebak-Pandeglang menampung gabah petani sehingga dapat menggulirkan perekonomian masyarakat.

Saat ini, kata dia,pihaknya menerima laporan dari petani diberbagai daerah di wilayah Kabupaten Lebak panen Februari 2021 harga gabah anjlok.

Namun, kehadiran Perum Bulog menyerap dapat menguntungkan usaha pertanian pangan dengan Rp5.300/Kg.

"Kami minta petani menjual gabah ke Perum Bulog dan jangan ke tengkulak," katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah petani Wanasalam Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka merasa lega setelah Perum Bulog kembali menyerap gabah petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Mereka petani di sini sangat gembira dengan penyerapan gabah oleh Bulog itu.

Pengalaman beberapa tahun lalu petani merugi besar setelah hasil panen kondisi gabah membusuk, karena tidak ada yang menampung itu.

"Kami panen Februari 2021 bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp35 juta/hektare dengan ditampung oleh Bulog itu," kata Amin (55) seorang petani warga Desa Cisarap Wanasalam, Kabupaten Lebak.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021