Lebak (ANTARABanten) - Singkong raksasa dari hasil pertanian Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, memeriahkan pawai ta'aruf pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang digelar pada 4-9 April 2011 bertempat di Pasir Ona Rangkasbitung.


"Satu pohon singkong ini rata-rata berusia 11 bulan dan beratnya mencapai 100 kilogram," kata Marsidi (45) warga Baduy saat ikut pawai ta'aruf di Rangkasbitung, Senin.

Marsidi mengatakan, pohon singkong raksasa tersebut jenis varietas singkong roti yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Pembudidaya singkong itu, kata dia, masyarakat Baduy mengembangkan di ladang-ladang huma.

Selain rasanya pulen, empuk juga memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi.

"Saya kira makan singkong kadar gizinya sama dengan singkong," katanya.

Menurut dia, petani Baduy mereka membudidayakan tanaman singkong sejak turun temurun karena dijadikan makanan alternatif.

Bahkan, pengembangan tanaman singkong juga membantu ekonomi keluarga.

"Saat ini harga singkong antara Rp1.500 sampai Rp2.500/kilogram," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan saat ini minat warga mengembangkan budidaya tanaman singkong cukup tinggi.

Sebab permintaan singkong untuk dijadikan produksi rumahan seperti keripik dan lainya.

"Kami setiap hari puluhan ton singkong dari Lebak diangkut ke Tangerang dan Jakarta," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011