Tangerang (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan beserta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan, Banten, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pusat perbelanjaan untuk mengantisipasi beredarnya makanan yang diduga terkena radiasi nuklir Jepang.


"Kami ingin memastikan agar makanan yang beredar di Tangerang Selatan bersih dari efek radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan Penyehatan Makanan Minuman Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Anton Wibawa di Tangerang, Senin.

Dalam sidak gabungan tersebut, sejumlah petugas memeriksa beberapa jenis makanan yang berasal dari Jepang seperti ikan laut dalam kemasan, kecap, kedelai dan mie instant.

Selain itu, petugas juga memeriksa produk elektronik serta mainan asal Jepang yang dikhawatirkan terkena radiasi nuklir pascabencana tsunami di negeri tersebut.

"Makanan yang masuk belakangan atau kurang dari dua minggu, menjadi target pemeriksaan, karena kekhawatiran terkena radiasi nuklir sangat besar," katanya.

Selain itu, Anton juga mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang berasal dari Jepang, terutama yang masuk dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Masalhnya, barang-barang tersebut dikhawatirkan sudah terkena radiasi nuklir yang dapat memberikan efek yang tidak baik pada kesehatan.

"Efek penyakitnya memang tidak terlihat langsung begitu usai mengkonsumsi, melainkan efek jangka panjang," katanya.

Tidak hanya itu, warga juga diminta untuk lebih cermat dalam membeli makanan serta produk yang berasal dari Jepang.

Meski demikian, kata dia, dalam sidak yang dilakukan saat ini tidak ditemukan makanan maupun produk dalam kategori berbahaya.

"Kami ingin warga dapat memperhatikan secara jeli produk yang berasal dari Jepang, karena efeknya nanti akan berbahaya," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Disperindag Kota Tangerang Selatan, Urip Supriatna.

Nur Hidayat, Team Leader Groseri Food Carrefour Ciputat menuturkan bahwa pihaknya akan terus mengawasi masuknya produk makanan yang berasal dari Jepang. Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah bertindak tegas agar bisa mengawasi masuknya setiap produk ke dalam negeri.

"Pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan awal. Karenanya, barang yang masuk ke dalam negeri, berarti sudah terseleksi. Jadi, harus ada aturan dari pimpinan teratas," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011