Tangerang (ANTARABanten) - Hasil panen padi di Kecamatan Kronjo dan Kresek wilayah pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, menurun mencapai 10 persen bila dibanding musim tanam tahun 2009-2010 akibat hama tikus menyerang tanaman tersebut.


Beberapa petani yang ditemui, Kamis, mengatakan, serangan hama tikus sulit diberantas karena menyerang tanaman menjelang panen, sehingga hasil yang diperoleh masyarakat menurun mencapai 10 persen.

"Panen tahun lalu dapat hasil 6,2 ton perhektare, tapi sekarang hanya 5,68 ton gabah kering pungut karena tanaman digigit tikus," kata Carnim (44) petani di Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Tangerang.

Untuk meningkatkan hasil bisa dilakukan petani dengan cara pemberian pupuk secara berimbang sudah dilakukan sesuai saran dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.

Demikian pula bibit yang ditanam merupakan unggul dan ketika usia padi mencapai dua bulan tumbuh subur, tapi menjelang panen, batang tanaman digigit tikus.

Pendapat serupa juga diutarakan Sirnan (40) petani dari Desa Pasir Ampo, dan Jausir (41) petani di Desa Tamiang, Kecamatan Kresek, Tangerang.

"Kami sudah menjalani semua saran PPL, tapi memang hama itu sulit diberantas," kata Sirnan didampingi istrinya Ny. Marsikem (36).

Berbagai cara dilakukan untuk membasmi hama diantaranya dengan cara keroyokan atau memberi asap pada lubang tempat sembunyi binatang pengerat itu, tapi tidak juga maksimal, karena perkembangbiakan tikus cepat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, H. Hermansyah dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang panen musim tanam tahun 2010-2011 hasilnya berkurang.

Namun Hermansyah prihatin terhadap hasil panen itu karena petani sudah bekerja maksimal karena ada faktor hama tikus.

Walau begitu, katanya, aparat Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Tangerang harus selalu memantau kondisi dan situasi petani sehingga untuk musim tahun mendatang lebih baik hasilnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011