Badan Pusat Statistik Provinsi Banten mencatat nilai tukar petani di Provinsi Banten pada Januari 2021 mencapai 101,16 atau naik 0,42 persen.

Angka itu naik dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 100,74. Meski demikian, upah nominal riil buruh tani justru mengalami penurunan sebesar 0,37 persen.

Kepala BPS Provinsi Banten Adhi Wiriana di Serang, Rabu mengatakan  NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani(Ib).

Itu merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Adapun NTP Banten untuk Januari 2021 sebesar 101,16, mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen dari NTP bulan sebelumnya di angka 100,74.

"NTP juga menunjukkan daya tukar atau term of trade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani," kata Adhi.

Ia menjelaskan, kenaikan NTP dipicu adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,10 persen. Lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,68 persen.

Pada Januari 2021, peningkatan NTP terjadi pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 1,98 persen. Selanjutnya, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,46 persen dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,41 persen.

Sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor peternakan sebesar 1,42 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,08 persen.

"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di empat kabupaten di Provinsi Banten pada Januari 2021 NTP, secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen dibandingkan NTP Desember 2020," katanya.

Sementara itu, lanjut Adhi, nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Banten Januari 2021 sebesar 100,63 atau naik 0,37 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya di angka 100,26. NTUP diperoleh dari perbandingan indeks It terhadap Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari biaya roduksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

"Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani. Sebab, yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya,"kata Adhi.

Masih menurut Adhi, untuk rata-rata harga gabah di tingkat petani sendiri pada Januari 2021 mengalami kenaikan untuk gabah kering giling (GKG) sebesar 3,38 persen. Kenaiakannya dari Rp4.622 menjadi Rp4.778 per kilogram. Lalu untuk gabah kering panen (GKP) naik sebesar 3,56 persen atau dari Rp4.205 menjadi Rp4.355 per kilogram.

Untuk kualitas GKP pada varietas Ciherang dengan harga terendah sebesar Rp4.000 er kilogram. Sedangkan untuk kualitas GKG dengan harga tertinggi pada varietas
Ciherang sebesar Rp5.200 per kilogram.

"Sementara itu, upah nominal buruh tani pada Januari 2021 berada di Rp66.148 per hari, naik 0,29 persen dari bulan sebelumnya. Meski demikian, secara riil mengalami penurunan sebesar 0,37 persen, yaitu dari Rp60.987 menjadi Rp60.760 per hari," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Ahus M Tauchid mengatakan, pihaknya telah mencanangkan sejumlah program agar nilai tambah pertanian Banten meningkat. Salah satunya adalah mengupayakan agar seluruh produksi dan pengolhan padi tidak keluar Banten.

"Alhamdulilah, Banten mengawali tahun 2021 dengan NTP tertinggi di Pulau Jawa. Ini menandakan tingkat kesejahteraan Petani Banten untuk bulan Januari terbaik di Pulau Jawa," kata Agus.

Agus mengatakan, salah satu strategi untuk menungkatkan kesejahteraan petani dengan adabya nilai tambah produk pertanian tersebut adalah mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agrobisnis Banten Mandiri. Perusahaan plat merah diharapkan bisa melakukan kemitraan dengan para petani di Banten.

Adapun strategi selanjutnya yakni dengan membangun fasilitas produksi mumpuni di Banten. Pada 2021 mendatang, pihaknya berencana membangun penggilingan padi dengan kapasitas besar.

"Membangun rice milling atau penggilingan padi kapasitas per jam itu sampai 6 ton. Sudah kami siapkan lahannya, DED (detail engineering design)-nya. Tahun depan fisik akan dibangun," kta Agus.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021