Penyuntikan vaksin untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak Senin (25/1) sampai sekarang berjalan lancar.
"Kami menargetkan pekan ini semua tenaga kesehatan sudah selesai divaksin tahap pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono di Lebak, Jumat.
Baca juga: Wali Kota Airin jalani vaksinasi kedua di RSU Tangsel
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu dilakukan di 42 Puskesmas, 42 Klinik dan empat Rumah Sakit.
Selama ini, kata dia, penyuntikan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan tidak ada masalah maupun kendala di lapangan.
Bahkan, vaksin Sinovac dari China itu relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Penyuntikan vaksinasi tersebut tentu terlebih dahulu dilakukan seleksi dan jika mereka layak dan sehat maka bisa dilakukan vaksin.
Namun, sebaliknya jika tenaga medis itu tidak layak akibat adanya penyakit penyerta, seperti jantung, darah tinggi, diabetes dan hamil maka tidak boleh dilakukan vaksin.
"Kami hingga kini belum menerima laporan jumlah tenaga medis yang dilakukan vaksin, namun ditargetkan 4.020 orang," katanya menjelaskan.
Kepala Puskesmas Warunggunung Kabupaten Lebak Subekti mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi di wilayah tugasnya berjalan lancar dan tidak menimbulkan efek samping, seperti demam, pilek dan batuk serta pegal-pegal.
Saat ini, kata dia, jumlah tenaga medis yang ada di Puskesmas setempat sebanyak 62 orang, namun sebanyak 36 orang menjalani vaksinasi karena mereka layak berdasarkan hasil seleksi.
Sedangkan, kata dia, tenaga medis lainnya yang belum dilakukan vaksin di antaranya menunggu hasil swab, hamil dan penyakit penyerta.
"Kami sendiri menjalani vaksin COVID-19, namun tidak menimbulkan efek samping," katanya.
Sementara itu, Iton (40) seorang petugas Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak mengatakan bahwa dirinya saat menjalani penyuntikan vaksin tentu tidak merasakan ketakutan karena vaksin tersebut relatif aman.
Selain itu, vaksin tersebut tidak menimbulkan efek samping yang mengakibatkan demam, pilek, diare dan panas.
Ia mengajak warga nanti dapat dilaksanakan vaksinasi agar Indonesia lepas dari penyebaran COVID-19.
"Kami di sini juga ada yang tidak menjalani vaksinasi karena mengidap penyakit penyerta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami menargetkan pekan ini semua tenaga kesehatan sudah selesai divaksin tahap pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono di Lebak, Jumat.
Baca juga: Wali Kota Airin jalani vaksinasi kedua di RSU Tangsel
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu dilakukan di 42 Puskesmas, 42 Klinik dan empat Rumah Sakit.
Selama ini, kata dia, penyuntikan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan tidak ada masalah maupun kendala di lapangan.
Bahkan, vaksin Sinovac dari China itu relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Penyuntikan vaksinasi tersebut tentu terlebih dahulu dilakukan seleksi dan jika mereka layak dan sehat maka bisa dilakukan vaksin.
Namun, sebaliknya jika tenaga medis itu tidak layak akibat adanya penyakit penyerta, seperti jantung, darah tinggi, diabetes dan hamil maka tidak boleh dilakukan vaksin.
"Kami hingga kini belum menerima laporan jumlah tenaga medis yang dilakukan vaksin, namun ditargetkan 4.020 orang," katanya menjelaskan.
Kepala Puskesmas Warunggunung Kabupaten Lebak Subekti mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi di wilayah tugasnya berjalan lancar dan tidak menimbulkan efek samping, seperti demam, pilek dan batuk serta pegal-pegal.
Saat ini, kata dia, jumlah tenaga medis yang ada di Puskesmas setempat sebanyak 62 orang, namun sebanyak 36 orang menjalani vaksinasi karena mereka layak berdasarkan hasil seleksi.
Sedangkan, kata dia, tenaga medis lainnya yang belum dilakukan vaksin di antaranya menunggu hasil swab, hamil dan penyakit penyerta.
"Kami sendiri menjalani vaksin COVID-19, namun tidak menimbulkan efek samping," katanya.
Sementara itu, Iton (40) seorang petugas Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak mengatakan bahwa dirinya saat menjalani penyuntikan vaksin tentu tidak merasakan ketakutan karena vaksin tersebut relatif aman.
Selain itu, vaksin tersebut tidak menimbulkan efek samping yang mengakibatkan demam, pilek, diare dan panas.
Ia mengajak warga nanti dapat dilaksanakan vaksinasi agar Indonesia lepas dari penyebaran COVID-19.
"Kami di sini juga ada yang tidak menjalani vaksinasi karena mengidap penyakit penyerta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021