Tangerang (ANTARABanten) - Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Banten, menyesalkan kurangnya pengawasan pelaksanaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka oleh pimpinan sekolah sehingga menimbulkan kekerasan terhadap junior yang berujung kepada perawatan di rumah sakit.


"Pengawasan pihak sekolah dianggap kurang sehingga senior Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dengan leluasa menganiaya junior," kata anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Memed Muhammad dihubungi, Senin.

Penyataan Memed tersebut terkait anggota Paskibraka Kabupaten Tangerang, Dayang Cantika (15) dirawat di RSU setempat akibat dianiaya oleh lima senior dengan cara harus "push up" sebanyak 100 kali kemudian diinjak.

Menurut dia, atas tindakan senior terhadap junior apalagi kekerasan maka pihak sekolah tidak bisa melepaskan tanggung jawab, karena kegiatan Paskibraka merupakan bagian dari proses belajar mengajar di sekolah.

Menjawab pertanyaan, apakah pimpinan sekolah tempat Dayang belajar pada SMK PGRI Jelumpang, Tigaraksa, Tangerang juga dapat menerima sanksi dari pimpinannya.

Dia mengatakan, bahwa bisa saja kepala sekolah mendapatkan hukuman karena dianggap lalai dan kurang dalam pengawasan kegiatan belajar mengajar siswa.

Sebelumnya, Dayang Cantika mengatakan, dirinya menjalani perawatan medis di RSU Tangerang karena diinjak-injak senior dan harus 'push up' sebanyak  100 kali.

Dayang mengatakan, akibat tidak mampu menjalani perintah senior, maka siswi kelas I SMK PGRI Jelumpang, Tangerang itu akhirnya diangkat kemudian dibanting disertai pukulan.

Namun tidak puas dengan siksaan senior itu, kata Dayang yang didampingi ibunya, Jumati (35) mengatakan bahwa senior menempeleng bagian kepala sehingga pusing dan terjatuh ke tanah.

Bahkan akibat penganiayaan tersebut menyebabkan ulu hati terasa sakit, serta tangan sulit untuk digerakkan sehingga harus diantar teman pulang ke rumah.

Meski begitu, pihak keluarga berharap agar kasus tersebut diusut tuntas karena sudah melaporkan ke aparat Polsek Metro Cikupa, dengan bukti visum dari RSU Tangerang.

Dihubungi terpisah, Kepala SMK PGRI I Jelupang, Idris Suryana mengatakan pihaknya telah mempertemukan keluarga korban dengan ketua Paskibraka dan telah ada kata sepakat untuk damai.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011