Tangerang, 2/3 (ANTARA) - Perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menghentikan sementara waktu aktivitas pekerjaan pembangunan pusat perbelanjaan (shopping mall) di  Libya menyusul kondisi keamanan negara tersebut yang tidak kondusif.

"Kami harus memulangkan seluruh pekerja mengingat kondisi keamanan di negara tersebut sudah sangat tidak kondusif," kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan saat dihubungi dari Bandara Soekarno Hatta, Rabu.

WIKA mendapatkan pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) pusat perbelanjaan yang lokasinya di Tripoli, ibukota Libya senilai 11,6 juta dolar AS, jelas Natal.

Proyek itu sendiri tepatnya berada di Qurji Investment Complex, suatu pusat bisnis yang tengah dikembangkan pemerintah Libya.

Dalam proyek ini, kata Natal, WIKA bekerjasama (joint operation) dengan Solar Sahara Investment. "Kami memiliki porsi mayoritas dalam proyek ini sebesar 70 persen," kata Natal.

Natal mengatakan, dalam proyek ini WIKA telah mendapatkan pembayaran uang muka sebesar 10 persen dari nilai total, setara dengan "progress" pekerjaan saat ini.

Sedangkan pekerja Indonesia yang menggarap proyek ini tercatat mencapai 201 orang, sebanyak 10 orang berhasil pulang dengan selamat pada hari Selasa (1/3), sedangkan sisanya 191 orang dijadwalkan tiba pada Rabu (2/3) malam.

"Kami mementingkan keselamatan para pekerja dulu, untuk itu begitu situasi keamanan semakin tidak kondusif kami langsung memulangkan mereka," ujar dia.

Menurut perkiraan Natal para pekerja akan tiba di Jakarta dalam dua gelombang yakni pada pukul 15.45 WIB dan pukul 21.00 WIB.

Natal mengatakan, WIKA bisa saja dapat langsung menempatkan pekerja itu di proyek-proyek lain WIKA di Indonesia, akan tetapi saat ini masih memberikan kesempatan beristirahat dulu.

"Setelah menempuh perjalanan panjang saya kira mereka harus istirahat dulu, apalagi mereka tegang selama masih di Tripoli," ujar Natal.

Natal juga memastikan, seluruh pekerja di proyek shopping mall tersebut telah dipulangkan.

"Sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait penempatan mereka nantinya. Namun saya kira kami memilik kemampuan untuk menampung mereka semua," ujar dia.

Selain di Libya, WIKA juga memiliki proyek di negara tetangga Libya, Aljazair. Perusahaan mengantongi pekerjaan pembangunan jalan bebas hambatan  East West Motorway yang menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur, Afrika Utara.

Natal berharap kondisi keamanan di Aljazair tetap kondusif, tidak seperti di negara-negara Timur Tengah lainnya.

Dalam proyek senilai Rp415,6 miliar, WIKA mendapat paket pekerjaan sepanjang 104 kilometer dari total panjang jalan tersebut sepanjang 1.200 kilometer.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011