Serang (ANTARABanten) - Pengamat ekonomi Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten Dahnil Azhar menilai kenaikan harga cabai yang sangat tinggi pada awal tahun 2011 disebabkan permainan pedagang.

"Mereka mempermainkan harga karena mengetahui pasokan dari sentra produksi masih terbatas akibat cuaca buruk," katanya saat dihubungi ANTARA, Senin.

Menurut Dahnil, mengingat cabai saat ini banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia membuat naiknya komoditi ini mempengaruhi kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan dapur lainnya yang sebenarnya tidak perlu naik.

"Harga cabai yang tidak jelas di pasar membuat masyarakat khawatir sehingga akhirnya memicu terhadap kenaikan barang-barang kebutuhan lainnya," ujar dia.

Dahnil memastikan, kenaikan harga cabai ini tidak akan dapat dinikmati petani mengingat harga terbentuk berada ditingkat pedagang, sehingga kalau ingin harga normal kembali pemerintah harus mulai turun tangan.

Pemerintah seharusnya tidak sekedar melakukan operasi pasar, tetapi juga mulai melakukan pembinaan terhadap petani, terganggunya supply (pasokan) dari sentra produksi menunjukkan pemerintah gagal dalam membina sektor pertanian.

Pemerintah seharusnya mulai memfokuskan kebijakan pada produk-produk pertanian yang memiliki keunggulan komparatif terutama dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, ujar dia.

Persoalannya selama ini pemerintah tidak serius dalam mengurusi sektor pertanian, terbukti upaya revitalisasi di sektor ini belum pernah berhasil sampai dengan akhir 2010, kata Dahnil mempertanyakan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011