Lebak (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan swasembada daging sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Banten pada 2014.

"Selama ini sebagian besar pasokan daging sapi berasal dari luar daerah," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Supadma, Kamis.

Supadma mengatakan, pihaknya optimistis target swasembada daging sapi akan tercapai 2014 jika melihat jumlah populasi sapi yang terus bertambah.

Jumlah populasi sapi diperkirakan bertambah antara 500 sampai 700 ekor per tahun.

Menurut dia, saat ini usaha ternak sapi di Kabupaten Lebak dimiliki para peternak rakyat, pengusaha swasta dan perusahaan daerah.

Populasi sapi di Lebak antara 4.000 sampai 7.000 ekor. "Saya kira pengembangan usaha sapi dipastikan berkembang pesat karena banyak petani memiliki ternak sapi sebab nilai jualnya cukup tinggi," katanya.

Menurut dia, pengembangan sapi di Kabupaten Lebak dimulai 2004 yang digulirkan Bupati Mulyadi Jayabaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program tersebut dilakukan dengan cara bagi hasil antara pemerintah daerah dan pemilik sapi setelah sapi beranak.

Pembagian keturunan itu dengan sistem 40 persen untuk pemerintah daerah dan 40 persen peternak serta 20 persen pakan.

"Dari pembagian itu sebesar 40 persen dijadikan pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Sejauh ini, pengembangan ternak sapi di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Cikulur, Cileles, Cipanas, Wanasalam dan Bayah.

Kelima kecamatan tersebut cocok karena didukung ketersedian pakan melimpah.

Para peternak mengembangkan sapi jenis peranakan Ongole dan Brahman Cross sebab jenis itu cocok dikembangkan di Kabupaten Lebak.

Selain itu Dinas Peternakan melaksanakan program pelayanan inseminasi buatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan vaksinasi terhadap sapi.

"Kami yakin usaha pengembangan sapi bisa menjadi andalan ekonomi warga," katanya.

Sementara itu, Rahman (60) peternak sapi di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak mengakui mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi dari hasil beternak sapi.

Ia menambahkan, dirinya mengembangkan sapi sejak 1980-an melalui bantuan presiden. Pada 2004 dirinya juga mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lebak.

"Saat ini jumlah sapi saya mencapai puluhan ekor," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010