Inner City Management (ICM), perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajamen apartemen akan menerapkan transaksi non tunai di seluruh apartemen yang dikelolanya mulai tahun 2021.

"Seperti diketahui sudah sembilan bulan kita hidup di tengah wabah, banyak pola kehidupan masyarakat berubah salah satunya dengan tidak melakukan kontak fisik. Untuk itu dalam rangka mengurangi kontak fisik ICM mulai tahun depan akan menggunakan transaksi non tunai," kata Direktur Operasional ICM Krisdiarto Adipranoto dalam keterangan tertulis, Selasa.

ICM sejak 2017 sudah menerapkan transaksi nontunai di seluruh apartemen yang dikelolanya. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan layanan kepada para penghuni apartemen, sekaligus mendukung program masyarakat tanpa uang tunai yang digalakkan pemerintah.

Krisdiarto mengatakan, penerapan transaksi nontunai merupakan bagian dari inovasi ICM untuk efisiensi dan efektivitas layanan kepada warga apartemen. Dan ternyata inovasi yang ini sangat dibutuhkan di masa pandemi untuk menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan apartemen.

Di tengah pandemi COVID-19, dan banyaknya penghuni dengan beragam aktivitas di dalam satu gedung, membuat ICM sangat perhatian menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam operasionalnya sesuai standar yang dianjurkan pemerintah. 

"Kami sudah mulai menerapkan transaksi nontunai sejak 2017, dan di tahun 2021 nanti kami upayakan diterapkan di seluruh site kelolaan ICM. Dengan adanya pandemi, kami tinggal melakukan penyesuaian mengikuti regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Sekarang ini, penggunaan fasilitas-fasilitas di apartemen diminimalisasi sentuhan langsung. Salah satunya, uang fisik menjadi salah satu penyebar virus," kata Krisdiarto.

Krisdiarto mengatakan, sebagai perusahaan pengelola terbesar di Indonesia, ICM sangat peduli terhadap lingkungan apartemen yang dikelola. Baik dari segi keamanan, kebersihan, hingga kesehatan. 

"Walau saat ini kondisi pandemi sedang turun, dan akan ada program vaksin gratis dari pemerintah, bukan berarti kita kendur dalam menjalankan protokol kesehatan, justru harus semakin peduli dalam menjaga kesehatan," tegas Krisdiarto.

SOP Manager ICM, Hidayat menambahkan, sejak 2017 ICM juga telah meluncurkan kartu akses (access card) penghuni apartemen yang juga dapat berfungsi sebagai uang elektronik. 

Satu kartu masuk penghuni tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan penghuni. Seperti transaksi di gerbang tol, bus Transjakarta, kereta api, parkir, ojek dan taksi online, maupun untuk bertransaksi di toko ritel, jelasnya.

Selain access card, ICM juga telah memiliki tenancy applications. Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh penghuni dalam melakukan cek tagihan, membayar Iuran Pengelola Lingkungan (IPL), membayar tagihan air, listrik, langganan parkir, internet, dan telepon. Aplikasi ini juga menyediakan fitur untuk booking fasilitas apartemen, meminta jasa pencucian (laundry), order makanan dari kios, serta masih banyak lainnya. 

Saat ini sebagian besar unit apartemen sudah menggunakan kartu akses multifungsi  dan rencananya akan bertambah seiring dengan permintaan penghuni di 46 site apartemen. 

Hidayat mengatakan, ICM telah memastikan infrastruktur seperti Electronic Data Capture (EDC) telah tersedia dengan baik untuk mendukung adanya transaksi nontunai. 

"Dengan demikian tenan-tenan di lingkungan apartemen dapat bertransaksi dan beraktifitas dengan nyaman dan aman. "Kami berharap dengan penerapan transaksi nontunai ini dapat mencegah penyebaran virus COVID-19," kata Hidayat.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020