Merak (ANTARABanten) - Pengusaha kapal cepat yang melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheni mengalami kerugian, akibat armadanya sering tidak beroperasi karena kondisi gelombang tinggi disertai angin kecang akhir-akhir ini.

"Yah jelas para pengusaha kapal cepat mengalami kerugian, karena akhir-akhir ini sering tidak beroperasi akibat cuaca buruk, Ketua
Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdaf) Merak, Togar Napitupulu di Merak, Kamis.

Togar mengakui, pengoperasian kapal cepat sangat dipengaruhi kondisi cuaca seperti gelombang dan angin.

Selain itu, peminat atau pengguna jasa yang akan menggunakan kapal cepat tersebut, juga relatif sedikit, karena sebagian besar penumpang memilih naik ferry.

"Dengan kondisi itulah, maka saat ini kapal cepat yang masih beroperasi melayani penyeberangan Merak-Bakauheni tingga satu unit lagi, sebelumnya mencapai 12 unit," katanya.

Mengenai nilai kerugian yang dialami pengusaha kapal cepat, ia mengaku, belum menerima laporan secara rinci.

"Kalau nilainya saya belum terima, tapi para pengusaha kapal cepat sudah lapor ke kita, kalau mereka mengalami kerugian akibat jarang beroperasi," tegasnya.

Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
(ASDP) Indonesia Ferry cabang Merak Teja Suparna secara terpisah menjelaskan, Ada dua faktor kapal cepat beroperasi, yakni penumpang dan kondisi cuaca.

"Kalau cuaca seperti gelombang laut lebih dari satu meter, maka kami tidak merekomendasikan kapal untuk beroperasi, walaupun banyak calon penumpangnya," katanya.

Ia menjelaskan, kapal cepat yang masih bertahan melayani Merak-Bakauheni, yakni Pasca Dana 2, Alle Exspress IV dan Citra Jet 02, dengan kapasitas masing-masing 162 penumpang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010