Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan motor penggerak dalam upaya pemulihan ekonomi nasional setelah terdampak pandemi COVID-19.

"Dengan kondisi ini, saya justru melihat peluang bagi kita untuk mendorong UMKM sebagai motor pemulihan ekonomi nasional," kata Wapres Ma’ruf dalam acara penyerahan Penghargaan Upakarta dan IDGS 2020 secara virtual dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: UMKM bahan baku ikan tangkap di Lebak kembali bangkit

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 berbeda dengan krisis-krisis serupa sebelumnya. Jika krisis sebelumnya selalu diawali dengan keterpurukan sektor finansial, kata dia, krisis saat ini justru awalnya berdampak besar di sektor riil.

"Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Bappenas, usaha kecil dan menengah terdampak paling besar. Lebih dari 80 persen usaha kecil dan menengah, penjualannya menurun di atas 20 persen," jelas Wapres Ma'ruf Amin.

Pemerintah pun menaruh perhatian lebih besar pada sektor industri, dengan harapan para pelaku UMKM tetap dapat bertahan di tengah keterpurukan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

Bukti kepedulian pemerintah terhadap UMKM tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran untuk kesejahteraan masyarakat dan UMKM yang mencapai separuh dari total anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk Program PEN, yang sekitar Rp350 triliun di antaranya dialokasikan untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan UMKM, jelas Wapres Ma'ruf Amin.

"Khusus untuk UMKM, diberikan dukungan anggaran lebih dari Rp123 triliun, selain juga diberikan berbagai insentif termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari Rp100 triliun," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Oleh karena itu Wapres berharap anggaran tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memulihkan kondisi perekonomian secara nasional setelah pandemi COVID-19.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020