Tangerang (ANTARABanten) - Para penghuni LP Wanita Tangerang, Banten, diminta untuk memiliki rasa simpati mendalam kepada para korban yang tertimpa musibah Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jateng serta korban tsunami di Mentawai, Sumbar.

"Kita harus merasakan simpati yang dalam terhadap korban Gunung Merapi dan musibah tsunami di Mentawai," kata Ustad A. Syahroni Hasyim dalam ceramah Shalat Idul Adha di LP Wanita Tangerang, Rabu.

Dia mengatakan musibah yang datang secara beruntun seperti letusan Gunung Merapi dan tsunami adalah merupakan cobaan dari Allah, agar umatnya tabah dan tawakal menghadapi.

Namun, dia berharap agar cobaan itu tidak datang secara terus menerus bila umat bersedia untuk bertobat atas segala tindakan selama ini yang dilakukan.

Bahkan, dia berpesan agar penghuni LP Wanita Tengerang yang mayoritas perempuan itu minimal dapat mengirimkan doa kepada para korban agar musibah itu cepat berakhir.

Selain itu, ustadz Syahroni mengatakan pentingnya berkurban karena di mata Allah bila setiap tahun ada umatnya yang rajin berkurban adalah mulia.

Demikian pula, katanya, penghuni LP Wanita juga dapat merenungkan hidup bahwa akan berakhir dengan kematian, bila tidak mempersiapkan dengan amalan yang baik tentu akan sia-sia.

Sebelumnya, hujan air mata mewarnai ratusan penghuni LP Wanita Tangerang, usai mereka melaksanakan sholat Idul Adha yang digelar di aula yang terletak di jalan TMP Taruna, Kecamatan Tangerang itu.

"Saya terharu tidak dapat berkumpul dengan keluarga padahal hari ini merupakan suatu kebahagian untuk bertemu saudara di kampung," kata Ny. Ms (36), seorang penghuni LP Wanita Tangerang.

Para penghuni LP wanita tersebut langsung berpelukan sembari menangis setelah ustad A. Syahroni Hasyim memberikan ceramah Idul Adha.

Bahkan tampak juga penghuni lain berpelukan dalam waktu agak lama sembari menangis bercucurkan air mata karena mendapatkan hukuman lebih dari lima tahun.

Penghuni LP Wanita Tangerang sebanyak 334 orang yang merupakan tahanan dan narapidana sebanyak 330 dan selebihnya adalah anak napi.

Dari jumlah penghuni tersebut mayoritas merupakan narapidana dan tahanan dengan kasus narkoba dan disusul tindakan kriminal lainnya seperti mencuri, menipu dan membunuh.

Sedangkan empat diantara penghuni itu adalah terpidana mati dan empat lainnya merupakan penjara seumur hidup yang telah dijatuhkan oleh hakim di PN Tangerang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010