Cilegon (ANTARABanten) - Mantan Ketua Mejelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais, mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Cilegon bersatu, menolak pernjualan saham PT Krakatau Steel dengan harga murah pada pihak asing.
"Sekarang waktunya semua elemen masyarakat Cilegon, termasuk eksekutif, legislatif dan para ulama bersatu, dan melakukan penolakan penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) secara murah pada asing," katanya usai acara seminar nasional bertajuk dilema investasi : kesejahteraan rakyat atau kesenjangan ekonomi di Cilegon, Rabu.
Menurut dia, penjualan saham pada pihak asing dengan harga Rp850 per lembar, patut dicurigai dan dipertanyakan.
"Ini pasti ada 'udang dibalik tepung', karena penjualan saham harganya sangat murah," katanya menjelaskan.
Amien juga berharap, pemerintah tidak melanjutkan rencana penjualan saham PT KS, karena menilai mengarah pada kebijakan neolib.
"Ini sangat jelas sekali berpihak pada kepentingan asing, dan sekarang sepertinya pemerintah nekad dengan melakukan proses penjualan saham perdana pada hari ini (10/11)," katanya.
Dampak yang akan ditimbulkan dari penjualan itu, kata dia, bangsa Indonesia akan rugi, dan rakyat hanya akan menjadi kuli kasar yang sepanjang tahun hanya mengalami kerugian seperti kasus minyak dan gas beberapa waktu lalu.
"Yang akan sejahtera adalah orang asing dan orang-orang KS, sedangkan rakyat kita hanya menjadi penonton dan kuli saja," kata mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Wali Kota Cilegon Tb Iman Ariyadi pada tempat yang sama menyatakan, PT KS sudah melakukan tindakan yang diluar kewajaran, dengan menjual saham ke pihak asing.
"Saya rasa PT KS dan pemerintah saat ini sedang sibuk dengan urusan penjualan perdana saham, walaupun sedang digugat oleh ekonom nasional," kata Iman.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
"Sekarang waktunya semua elemen masyarakat Cilegon, termasuk eksekutif, legislatif dan para ulama bersatu, dan melakukan penolakan penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) secara murah pada asing," katanya usai acara seminar nasional bertajuk dilema investasi : kesejahteraan rakyat atau kesenjangan ekonomi di Cilegon, Rabu.
Menurut dia, penjualan saham pada pihak asing dengan harga Rp850 per lembar, patut dicurigai dan dipertanyakan.
"Ini pasti ada 'udang dibalik tepung', karena penjualan saham harganya sangat murah," katanya menjelaskan.
Amien juga berharap, pemerintah tidak melanjutkan rencana penjualan saham PT KS, karena menilai mengarah pada kebijakan neolib.
"Ini sangat jelas sekali berpihak pada kepentingan asing, dan sekarang sepertinya pemerintah nekad dengan melakukan proses penjualan saham perdana pada hari ini (10/11)," katanya.
Dampak yang akan ditimbulkan dari penjualan itu, kata dia, bangsa Indonesia akan rugi, dan rakyat hanya akan menjadi kuli kasar yang sepanjang tahun hanya mengalami kerugian seperti kasus minyak dan gas beberapa waktu lalu.
"Yang akan sejahtera adalah orang asing dan orang-orang KS, sedangkan rakyat kita hanya menjadi penonton dan kuli saja," kata mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Wali Kota Cilegon Tb Iman Ariyadi pada tempat yang sama menyatakan, PT KS sudah melakukan tindakan yang diluar kewajaran, dengan menjual saham ke pihak asing.
"Saya rasa PT KS dan pemerintah saat ini sedang sibuk dengan urusan penjualan perdana saham, walaupun sedang digugat oleh ekonom nasional," kata Iman.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010