Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendorong Indonesia menerapkan pengelolaan cerdas sumber daya air (SDA) atau smart water management (SWM).
"Saya kira ke depan, HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia) tidak cukup hanya mengimplementasikan integrated water resources management. Dengan kondisi saat ini dan tuntutan masa depan, kita harus mengembangkan smart water management yang terintegrasi dengan konsep resilient city, smart city, livable city yang semua arahnya ke smart management," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis penataan lima KSPN akan rampung pada 2021
Menteri PUPR juga mengatakan bahwa dalam pengelolaan SDA, saat ini Indonesia telah menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu atau integrated water resources management (IWRM).
Namun, dengan semakin berkembangnya kondisi lingkungan strategis yang menjadi tantangan pembangunan sumber daya air, seperti pertambahan jumlah penduduk, perubahan iklim, dan kerentanan bencana, maka pengelolaan SDA harus memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga menghasilkan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai SWM.
SWM sangat memungkinkan diterapkan HATHI dalam mendukung pengelolaan SDA secara terpadu di Indonesia.
Peningkatan kualitas SDM dengan kemampuan pemanfaatan teknologi dalam organisasi HATHI menjadi perhatian penting untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur SDA yang berkualitas.
"Kita butuh tenaga-tenaga ahli hidrolik yang andal. Untuk itu, ketika kita kuliah dan lulus menjadi alumni, kemudian masuk organisasi profesi, kita tidak boleh jauh dari kampus. Karena begitu jauh dari kampus, kita akan ketinggalan ilmu pengetahuan. Untuk itu sejak lama saya meminta organisasi profesi harus dekat dengan kampus. Kongres, seminar tidak diselenggarakan di hotel, tapi di kampus," kata Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga berpesan kepada HATHI untuk dapat bergerak lebih cepat dalam membantu Pemerintah menerapkan SWM, antara lain melalui pertemuan ilmiah tahunan (PIT), seminar di luar dan dalam negeri, webinar, penyusunan jurnal, kerjasama dengan perguruan tinggi, organisasi profesi lainnya, serta program sertifikasi keahlian sumber daya air.
Kementerian PUPR terus mendorong pemanfaatan TIK dalam mengelola SDA di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, efisien, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur yang telah dibangun dapat dirasakan generasi mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Saya kira ke depan, HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia) tidak cukup hanya mengimplementasikan integrated water resources management. Dengan kondisi saat ini dan tuntutan masa depan, kita harus mengembangkan smart water management yang terintegrasi dengan konsep resilient city, smart city, livable city yang semua arahnya ke smart management," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis penataan lima KSPN akan rampung pada 2021
Menteri PUPR juga mengatakan bahwa dalam pengelolaan SDA, saat ini Indonesia telah menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu atau integrated water resources management (IWRM).
Namun, dengan semakin berkembangnya kondisi lingkungan strategis yang menjadi tantangan pembangunan sumber daya air, seperti pertambahan jumlah penduduk, perubahan iklim, dan kerentanan bencana, maka pengelolaan SDA harus memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga menghasilkan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai SWM.
SWM sangat memungkinkan diterapkan HATHI dalam mendukung pengelolaan SDA secara terpadu di Indonesia.
Peningkatan kualitas SDM dengan kemampuan pemanfaatan teknologi dalam organisasi HATHI menjadi perhatian penting untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur SDA yang berkualitas.
"Kita butuh tenaga-tenaga ahli hidrolik yang andal. Untuk itu, ketika kita kuliah dan lulus menjadi alumni, kemudian masuk organisasi profesi, kita tidak boleh jauh dari kampus. Karena begitu jauh dari kampus, kita akan ketinggalan ilmu pengetahuan. Untuk itu sejak lama saya meminta organisasi profesi harus dekat dengan kampus. Kongres, seminar tidak diselenggarakan di hotel, tapi di kampus," kata Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga berpesan kepada HATHI untuk dapat bergerak lebih cepat dalam membantu Pemerintah menerapkan SWM, antara lain melalui pertemuan ilmiah tahunan (PIT), seminar di luar dan dalam negeri, webinar, penyusunan jurnal, kerjasama dengan perguruan tinggi, organisasi profesi lainnya, serta program sertifikasi keahlian sumber daya air.
Kementerian PUPR terus mendorong pemanfaatan TIK dalam mengelola SDA di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, efisien, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur yang telah dibangun dapat dirasakan generasi mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020