Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyatakan  banjir yang menerjang pemukiman warga di wilayah Lebak selatan, di Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng kembali surut.

"Semua warga yang menjadi korban banjir itu sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Sumar di Posko Kedaruratan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Jumat.

Banjir pemukiman yang menimpa warga Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak itu, sekitar pukul 14.00 WIB, namun banjir tidak berlangsung lama. Banjir terjadi karena hujan deras disertai angin kencang.

Terkait dengan banjir itu, pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa.

Saat ini, kata dia, tercatat sebanyak tujuh rumah warga dan persawahan setempat terendam banjir akibat luapan anak sungai.

Selama ini, curah hujan cukup lebat disertai angin kencang sehingga kerapkali menimbulkan banjir dan longsor.

Namun, bencana banjir tersebut kembali surut sehingga warga tidak ada yang mengungsi.

"Kami melihat warga kembali ke rumah masing-masing setelah dilanda banjir setinggi satu meter," katanya.

Dia menjelaskan petugas kebencanaan dan relawan sempat melakukan evakuasi warga dengan menggunakan perahu dan pelampung, namun sekitar satu jam kondisi air kembali surut.

BPBD Banten mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan karena sejak beberapa pekan terakhir ini curah hujan meningkat.

Bahkan, tiga hari terakhir curah hujan lebat terjadi di Kecamatan Cilograng, Bayah, Panggarangan, dan Cihara.

"Kami minta warga melakukan patroli jika terjadi hujan pada malam hari guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Sejumlah warga Desa Cibareno sudah kembali ke rumah masing-masing setelah air surut.

"Beruntung, banjir tidak berlangsung lama dan kembali surut," kata Ahmad, seorang warga Desa Cibareno.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020