Komando Distrik Militer (Kodim) 0603 Lebak Provinsi Banten mengantisipasi bahaya paham radikalisme dan komunisme, karena bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita hari ini sebanyak 25 personil Bintara Pembina Desa (Babinsa) juga staf Koramil melaksanakan kegiatan pelatihan edukasi bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa," kata Komandan Kodim 0603 Lebak Letkol Inf Nur Wahyudi di Lebak, Senin.

Para Babinsa dan staf Koramil itu bagian garda terdepan untuk menyampaikan sosialisasi maupun penyuluhan kepada masyarakat untuk mengantisipasi bahaya paham radikalisme maupun komunisme.

Sebab, paham bahaya latin itu tentu dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kehadiran Babinsa dan staf Koramil itu diharapkan mampu mengantisipasi bahaya paham radikalisme dan komunisme di Kabupaten Lebak.

"Kami minta Babinsa itu, nantinya bisa bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa," katanya menegaskan.

Wahyudi juga mengajak masyarakat Kabupaten Lebak agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan jangan sampai terjadi perpecahan.

Amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan siapapun dari kelompok manapun jika mereka ingin memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa maka akan berhadapan dengan TNI.

"Kami sebagai anggota TNI tentu siap berhadapan dengan kelompok-kelompok dan oknum pemecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, TNI juga tidak berjalan sendiri, namun sama-sama dengan Polri, Stakeholder, elemen masyarakat, tokoh agama juga forum pimpinan daerah memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Apalagi, bangsa Indonesia itu memiliki keanekaragaman perbedaan agama, suku, bahasa dan adat, namun keanekaragaman menjadikan kekuatan bangsa semakin kokoh dan kuat.

"Kita mengapresiasi kondisi masyarakat di sini cukup kondusif, saling toleran, menghormati dan damai," kata perwira menengah yang pernah bertugas di Papua.

Sementara itu, Wakil Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori mengatakan persatuan dan kesatuan bangsa perlu dibangun dan dilestarikan dan jangan sampai bangsa ini terpecahbelah.

Kemerdekaan yang kini dinikmati seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke bukan pemberian begitu saja dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Namun, para pahlawan berjuang untuk masa depan bangsa dengan mengorbankan jiwa dan harta untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Keinginan kemerdekaan menjadi cita-cita para pahlawan untuk membangun kedaulatan negara sendiri untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, semua elemen bangsa wajib diperkuat persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perbedaan suku, budaya, agama dan bahasa.

"Kita bersinergi dengan TNI untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020