Anggota DPRD Kabupaten Lebak Imad Humaedi meminta pemerintah daerah lebih mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya COVID-19,sehingga masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Kami melihat masih banyak warga di sini yang melanggar protokol kesehatan dengan tidak memakai masker juga tidak menjaga jarak serta tidak mencuci tangan menggunakan sabun," kata Humaedi di Lebak, Senin.

Baca juga: Pasien COVID-19 Lebak bertambah satu menjadi 330 orang

Penyebaran penularan COVID-19 sangat membahayakan dan bisa mematikan bagi penderitanya, terlebih mereka yang mengalami penyakit penyerta dan komplikasi.

Selama ini, kegiatan sosialisasi tentang edukasi bahaya COVID-19 yang dilakukan pemerintah setempat sangat kurang. Buktinya, kata dia, masih banyak masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan di Kabupaten Lebak yang melanggar protokol kesehatan dengan tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak mencuci tangan.

Bahkan, masyarakat di antaranya juga menggelar kegiatan pesta pernikahan sehingga terjadi kerumunan. Selama ini, masyarakat yang memakai masker untuk menghindari sanksi denda oleh petugas pengawas COVID-19.

"Kami minta sosialisasi edukasi bahaya Corona agar lebih maksimal,sehingga mendorong kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan," kata politisi PPP Lebak.

Menurut dia, selama ini, alokasi anggaran COVID-19 di Kabupaten Lebak relatif kecil, sehingga menyulitkan petugas di lapangan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Kebanyakan pencegahan dan pengendalian COVID-19 dialokasikan untuk membagikan masker juga pemeriksaan tes swab dan alat pelindung diri (APD) hingga penyedian tempat isolasi dengan kerja sama Rumah Sakit Islam Haji Madali Rangkasbitung.

Pembagian masker gratis itu dilakukan di semua instansi pemerintah agar masyarakat memakai masker tersebut. Produksi masker yang dibagikan itu hasil produksi pelaku usaha kecil menengah (UKM) masyarakat guna membantu peningkatan ekonomi mereka.

"Kami menerima laporan dana COVID-19 pada Dinas Kesehatan setempat juga belum begitu mengetahui untuk dipergunakan pengendalian Corona," kata anggota Komisi III DPRD Lebak.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan pihaknya hingga kini terus mensosialisasikan edukasi bahaya Corona agar masyarakat dapat mentaati protokol kesehatan dengan 3M (mamakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).

"Kami berharap warga dapat menyadari pentingnya menjaga Corona dengan selalu menerapkan protokol itu," katanya menjelaskan.

Berdasarkan jumlah data yang terkonfirmasi COVID-19 dari Dinas Kesehatan Lebak sampai Senin ini tercatat 350 orang dan di antaranya 193 orang dinyatakan sembuh, 142 orang menjalani isolasi dan dirawat di RSUD Banten serta 15 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Kami mencatat bahwa hari ini jumlah kasus Corona bertambah sebanyak 20 orang dari sebelumnya 330 orang," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020