Pandeglang (ANTARABanten) - Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Asmani Rameyati menjelaskan, dalam delapan hari pelaksanaan kampanye vaksinasi campak di daerah itu, realisasinya sudah mencapai 15 persen.

"Kita baru melaksanakan kampanye vaksinasi campak pada 12 Oktober 2010, dan hingga hari ini realisasinya sudah mencapai 15 persen dari target yang ditetapkan," katanya di Pandeglang, Senin.

Menurut dia, pelaksanaan kampanye vaksinasi campak digelar mulai 12 Oktober hingga 12 November 2010 dengan sasaran anak usia 9-59 bulan yang akan diberikan vaksinasi sebanyak 139.996 orang.

Ia juga menjelaskan, kegiatan vaksinasi balita itu dilaksanakan di 1.692  Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di 35 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.

Untuk itu, ia berharap agar warga yang memiliki anak usia 9-59 bulan membawa anaknya ke Posyandu untuk diberikan imunisasi campak itu.

Imunisasi campak dimaksudkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak pada kelompok rentan yang belum tercakup program imunisasi rutin pada usia 9 bulan.

"Kelompok rentan ini akan terus terakumulasi yang berisiko mengakibatkan kejadian luar biasa (KLB) campak. Karena itu diperlukan vaksinasi untuk pencegahan sejak dini," ujarnya.

Ia berharap penyelenggaraan imunisasi campak di Kabupaten Pandeglang berjalan dengan baik dan mampu menjangkau target sekurangnya 95 persen sasaran yang ada.

"Kita harapkan seluruh anak bisa diberi vaksin campak, termasuk yang berada di pedesaan, dan agar keinginan itu terpenuhi perlu dukungan semua pihak termasuk aparatur pemerintahan di kecamatan dan kelurahan/desa," katanya.

Dalam kegiatan itu, kata dia, akan dilibatkan seluruh tenaga kesehatan, sehingga sasaran yang ditargetkan bisa tercapai.  Imunisasi tersebut merupakan program nasional dan pada 2010 dilaksanakan di 11 provinsi se-Indonesia.

Kegiatan itu, kata dia, merupakan upaya untuk menurunkan angka kematian anak demi mencapai target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs), yang salah satu sasarannya yakni menurunkan angka kematian anak dan bayi.

Angka kematian balita pada 2010 di daerah itu hanya enam orang, sedangkan bayi berusia 1-11 bulan 46 orang.

"Campak adalah penyakit berbahaya, menular dengan cepat dari satu anak ke anak lainnya, dan untuk menghindari agar penyakit itu tidak menjangkiti, maka anak perlu diberi imunisasi," katanya.

Mengenai ciri anak yang terjangkit campak, menurut dia, biasanya  ditandai dengan panas, batuk, sesak napas, sariawan dan diare, ini dapat mengakibatkan kebutaan dan meningitis.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010