Luas panen disertai produksi padi di Provinsi Banten selama 2020 diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, meski pandemi COVID-19 masih menghantui para petani.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Senin (9/11) menyebutkan berdasarkan angka sementara luas panen pada 2020 diperkirakan 325,45 ribu hektare, naik 7,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara produksi padi 1,64 juta ton GKG, meningkat 11,76 persen dibanding tahun 2019.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana dalam keterangan tertulis mengatakan berdasarkan hasil survei Kerangka Survei Area (KSA), tidak terjadi pergeseran puncak luas panen padi pada 2020 dibandingkan 2019. Luas panen terjadi pada Bulan April.
Ia menjelaskan realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 278,45 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 9,73 ribu hektare (3,62 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 268,72 hektar. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 47,00 ribu hektare. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 325,45 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 21,72 ribu hektar (7,15 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 303,73 hektar.
Sementara itu produksi padi Januari hingga September 2020 diperkirakan 1,41 juta ton GKG, bertambah 117,17 ribu ton (9,04 persen) dibandingkan 2019 yang tercatat 1,30 juta ton GKG. Sementara potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 230,12 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2020 diperkirakan mencapai 1,64 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 172,97 ribu (11,76 persen) dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,47 juta ton GKG.
"Jika produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada 2020 itu dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras di Provinsi Banten pada 2020 sebesar 931,18 ribu ton, bertambah 98,00 ribu ton, atau naik 11,76 persen dibandingkan tahun 2019," kata Adhi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Senin (9/11) menyebutkan berdasarkan angka sementara luas panen pada 2020 diperkirakan 325,45 ribu hektare, naik 7,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara produksi padi 1,64 juta ton GKG, meningkat 11,76 persen dibanding tahun 2019.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana dalam keterangan tertulis mengatakan berdasarkan hasil survei Kerangka Survei Area (KSA), tidak terjadi pergeseran puncak luas panen padi pada 2020 dibandingkan 2019. Luas panen terjadi pada Bulan April.
Ia menjelaskan realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 278,45 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 9,73 ribu hektare (3,62 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 268,72 hektar. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 47,00 ribu hektare. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 325,45 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 21,72 ribu hektar (7,15 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 303,73 hektar.
Sementara itu produksi padi Januari hingga September 2020 diperkirakan 1,41 juta ton GKG, bertambah 117,17 ribu ton (9,04 persen) dibandingkan 2019 yang tercatat 1,30 juta ton GKG. Sementara potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 230,12 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2020 diperkirakan mencapai 1,64 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 172,97 ribu (11,76 persen) dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,47 juta ton GKG.
"Jika produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada 2020 itu dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras di Provinsi Banten pada 2020 sebesar 931,18 ribu ton, bertambah 98,00 ribu ton, atau naik 11,76 persen dibandingkan tahun 2019," kata Adhi.
Editor : Ridwan Chaidir
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020