Lebak (ANTARABanten) - Penyaluran pinjaman Kredit Usaha Rakyat melalui Bank Rakyat Indonesia, Cabang Rangkasbitung, cukup mudah dan tidak berbelit-belit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami tidak mempersulit pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Kepala Kantor Cabang BRI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Agung Sulistijo, Rabu.
Ia mengatakan, persyaratan untuk mendapatkan pinjaman KUR hanya dilengkapi foto copy kartu tanda penduduk dan keterangan usaha yang dikeluarkan aparat kelurahan maupun desa.
Selama mereka memenuhi persyaratan dan layak usaha, pihaknya akan menyalurkan KUR untuk pengembangan usaha kecil dan menengah. "Saya kira penyaluran KUR sangat mudah dan tidak sulit untuk menerima akses permodalan, karena KUR merupakan program pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya menyalurkan KUR sejak 2007 hingga 2010 mencapai Rp34 miliar dengan debitur 6.036 nasabah.
Namun, saat ini sisa KUR terhitung Agustus 2010 mencapai Rp13,144 miliar dengan debitur 2.785 nasabah. Bahkan tingkat kemacetan atau pinjaman tidak menghasilkan hanya Rp245 juta atau 2,6 persen dari Rp34 miliar.
Diperkirakan pelaku usaha di Lebak meningkat tajam dengan kucuran KUR. Dengan adanya KUR tentu sangat membantu para pelaku usaha mikro, sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan yang diharapkan dapat menjadi embrio debitur komersial.
Oleh karena itu, pihaknya tidak mempersulit bagi pengusaha kecil yang akan mengajukan KUR dan tidak dikenakan jaminan barang-barang berharga.
Namun demikian, penyaluran pinjaman modal KUR untuk tingkat unit minimal Rp500 ribu hingga Rp5 juta, sedangkan cabang bisa mencapai Rp500 juta.
Selama ini pengusaha kecil yang menerima KUR merasa terbantu untuk meningkatkan usahanya. Sebagian besar kreditur KUR yang berhasil itu, mereka bergerak di bidang perdagangan dan pertanian.
Sementara itu, Anggota DPRD Lebak Erwin Komara mengatakan pihaknya meminta perbankan yang ada di Lebak harus melakukan sosialisasi tentang program KUR.
Selama ini, banyak masyarakat yang tidak begitu mengetahui untuk mendapatkan pinjaman KUR melalui bank. Dengan sosialisasi ini diharapkan pelaku usaha mendapat pengembangan modal dari program KUR, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
"Kami tidak mempersulit pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Kepala Kantor Cabang BRI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Agung Sulistijo, Rabu.
Ia mengatakan, persyaratan untuk mendapatkan pinjaman KUR hanya dilengkapi foto copy kartu tanda penduduk dan keterangan usaha yang dikeluarkan aparat kelurahan maupun desa.
Selama mereka memenuhi persyaratan dan layak usaha, pihaknya akan menyalurkan KUR untuk pengembangan usaha kecil dan menengah. "Saya kira penyaluran KUR sangat mudah dan tidak sulit untuk menerima akses permodalan, karena KUR merupakan program pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya menyalurkan KUR sejak 2007 hingga 2010 mencapai Rp34 miliar dengan debitur 6.036 nasabah.
Namun, saat ini sisa KUR terhitung Agustus 2010 mencapai Rp13,144 miliar dengan debitur 2.785 nasabah. Bahkan tingkat kemacetan atau pinjaman tidak menghasilkan hanya Rp245 juta atau 2,6 persen dari Rp34 miliar.
Diperkirakan pelaku usaha di Lebak meningkat tajam dengan kucuran KUR. Dengan adanya KUR tentu sangat membantu para pelaku usaha mikro, sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan yang diharapkan dapat menjadi embrio debitur komersial.
Oleh karena itu, pihaknya tidak mempersulit bagi pengusaha kecil yang akan mengajukan KUR dan tidak dikenakan jaminan barang-barang berharga.
Namun demikian, penyaluran pinjaman modal KUR untuk tingkat unit minimal Rp500 ribu hingga Rp5 juta, sedangkan cabang bisa mencapai Rp500 juta.
Selama ini pengusaha kecil yang menerima KUR merasa terbantu untuk meningkatkan usahanya. Sebagian besar kreditur KUR yang berhasil itu, mereka bergerak di bidang perdagangan dan pertanian.
Sementara itu, Anggota DPRD Lebak Erwin Komara mengatakan pihaknya meminta perbankan yang ada di Lebak harus melakukan sosialisasi tentang program KUR.
Selama ini, banyak masyarakat yang tidak begitu mengetahui untuk mendapatkan pinjaman KUR melalui bank. Dengan sosialisasi ini diharapkan pelaku usaha mendapat pengembangan modal dari program KUR, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010