Serang (ANTARABanten) - PT Jasa Raharja Cabang Banten mengeluarkan santunan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2010 sekitar Rp527 juta, khususnya untuk 21 korban meninggal dunia.

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Banten Bulzuardi di Serang, Selasa, mengatakan, jumlah korban meninggal dunia yang memperoleh santunan dari PT Jasa Raharja Banten pada arus mudik dan balik lebaran 2010 sebanyak 21 orang, belum termasuk korban yang masih dirawat di Rumah Sakit, belum memperoleh biaya santunan karena masih dalam perawatan.

"Jika persyaratan sudah lengkap satu hari santunan sudah bisa dibayarkan. Tetapi biasanya ada saja persyaratan yang kurang, sehingga bisa sampai empat hari," kata Bulzuardi didampingi Kepala Unit Pelayanan PT Jasa Raharja Banten Husaeni.

Menurut dia, selama arus mudik mulai H-7 Tanggal 3 September 2010 dan arus balik hingga 18 September 2010, total santunan yang dikeluarkan sebesar Rp527.392.000 termasuk santunan perawatan dua orang korban meninggal dunia yang sebelumnya dirawat di RS.

Jumlah santunan yang dikeluarkan tahun ini lebih besar karena kenaikan biaya obat dan perawatan, meskipun angka kecelakaan dan korban kecelakaan turun pada arus mudik 2010.

Ia mengatakan, pihaknya siap melayani pengurusan santunan kecelakaan dalam satu hari jika sudah ada laporan kecelakaan dari pihak kepolisian ke Jasa Raharja.

Namun saat ini pihaknya melakukan jemput bola mengambil laporan polisi, bahkan sejumlah daerah di Banten sudah melakukan sistem pelayanan terpadu (Sispadu) seperti di Kabupaten Lebak dan Cilegon.

PT Jasa Raharja Banten hingga Juli 2010 sudah mengeluarkan santunan kecelakaan sebesar Rp23,3 miliar dengan biaya santunan bagi korban meninggal dunia masing-masing Rp25juta dan luka-luka maksimal hingga Rp10 juta.         

Sementara pada 2009 santunan yang sudah diberikan bagi korban kecelakaan baik meninggal dunia maupun luka-luka di Banten mencapai Rp36 miliar.

"Kami lebih mengedepankan upaya antisipasi atau pencegahan. Kemarin saja kami membuat 17 titik rambu di perlintasan kereta yang tidak berpalang pintu," kata Bulzuardi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010