Seluruh aktivitas tim Borneo FC dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan sebagai respon atas rencana PSSI dan PT LIB yang baru akan menggulirkan kompetisi Liga 1 Indonesia pada Februari mendatang.
"Dengan adanya keputusan dari PSSI, maka untuk saat ini pelatih dan pemain rehat sejenak karena jadwal lanjutan masih terlalu jauh," ujar asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amirudin dikutip dari laman resmi klub, Senin.
Baca juga: Kesepakatan gagal, Munchen tak perpanjangan kontrak David Alaba
Amir mengatakan keputusan ditundanya kompetisi memang memukul banyak pihak. Pasalnya, mereka telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari saat liga dijadwalkan akan berlangsung pada akhir tahun ini.
Namun karena kondisi penularan COVID-19 masih masif serta sebagian daerah di Indonesia akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak maka mustahil bagi kepolisian mengeluarkan izin keramaian.
"Ini keputusan yang sangat berat, tapi semua harus legowo. Semoga ini adalah solusi terbaik untuk sepak bola indonesia kedepannya," kata dia.
"Untuk sementara total rest dulu sambil menunggu instruksi manajemen. Kalau liganya mulai Februari, maka persiapan antara akhir Desember atau awal Januari," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, manajemen Borneo FC meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) membantu finansial klub-klub yang saat ini tengah dalam masa kesusahan, terlebih kompetisi ditangguhkan hingga 2021.
"Dengan keputusan resmi ini, klub mengalami kerugian cukup besar. Makanya kami meminta PSSI bisa membantu finansial klub-klub yang sedang mengalami kesulitan ini," ujar manajer Borneo FC Farid Abubakar.
Farid mengatakan sejak ditangguhkannya kompetisi pada Maret lalu, setiap tim harus tetap membayar gaji para pemain sementara pemasukan tidak ada. Kondisi itu tentu berdampak pada finansial klub.
Di samping itu, penundaan kompetisi hingga tahun depan masih dirasa belum jelas. Rambu-rambu soal gaji maupun renegosiasi kontrak harus dibahas serta disetujui bersama, pasalnya tim tetap menggaji pemain meski kompetisi tak bergulir.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Dengan adanya keputusan dari PSSI, maka untuk saat ini pelatih dan pemain rehat sejenak karena jadwal lanjutan masih terlalu jauh," ujar asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amirudin dikutip dari laman resmi klub, Senin.
Baca juga: Kesepakatan gagal, Munchen tak perpanjangan kontrak David Alaba
Amir mengatakan keputusan ditundanya kompetisi memang memukul banyak pihak. Pasalnya, mereka telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari saat liga dijadwalkan akan berlangsung pada akhir tahun ini.
Namun karena kondisi penularan COVID-19 masih masif serta sebagian daerah di Indonesia akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak maka mustahil bagi kepolisian mengeluarkan izin keramaian.
"Ini keputusan yang sangat berat, tapi semua harus legowo. Semoga ini adalah solusi terbaik untuk sepak bola indonesia kedepannya," kata dia.
"Untuk sementara total rest dulu sambil menunggu instruksi manajemen. Kalau liganya mulai Februari, maka persiapan antara akhir Desember atau awal Januari," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, manajemen Borneo FC meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) membantu finansial klub-klub yang saat ini tengah dalam masa kesusahan, terlebih kompetisi ditangguhkan hingga 2021.
"Dengan keputusan resmi ini, klub mengalami kerugian cukup besar. Makanya kami meminta PSSI bisa membantu finansial klub-klub yang sedang mengalami kesulitan ini," ujar manajer Borneo FC Farid Abubakar.
Farid mengatakan sejak ditangguhkannya kompetisi pada Maret lalu, setiap tim harus tetap membayar gaji para pemain sementara pemasukan tidak ada. Kondisi itu tentu berdampak pada finansial klub.
Di samping itu, penundaan kompetisi hingga tahun depan masih dirasa belum jelas. Rambu-rambu soal gaji maupun renegosiasi kontrak harus dibahas serta disetujui bersama, pasalnya tim tetap menggaji pemain meski kompetisi tak bergulir.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020