Perusahaan Umum Badan Usaha Milik Negara (Perum Bulog) Subdivre Lebak-Pandeglang menargetkan pendistribusian bantuan sosial beras (BSB) dari Kementerian Sosial rampung akhir Oktober 2020.

"Kita sejak Agustus-Oktober sudah mendistribusikan sekitar 71 persen atau 129.794 keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH)," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang Meita Novariani di Lebak, Jumat (16/10).

Baca juga: Dinkes Lebak ajak warga terapkan 3M cegah COVID-19, total terpapar corona 238 orang

Pendistribusian beras untuk KPM-PKH hingga kini berjalan lancar dan masih berlangsung sampai ke titik pembagian.

Perum Bulog terus bekerja keras agar pendistribusian BSB mencapai target hingga akhir Oktober 2020 selesai sesuai target Kementerian Sosial.

Pendistribusian BSB hasil penyerapan Perum Bulog dari petani lokal dan menyumbangkan perguliran ekonomi mereka hingga mencapai Rp85 miliar.

Perguliran ekonomi sebesar itu tentu cukup besar dan menyumbangkan kesejahteraan bagi usaha petani lokal tersebut.

"Kami menyerap beras dari petani itu dapat menguntungkan mereka juga memenuhi kebutuhan pangan bagi penerima KPM-PKH," katanya.

Dia menjelaskan Perum Bulog mendistribusikan BSB itu hingga pelosok daerah yang kondisi medannya sulit dijangkau kendaraan, seperti di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak yang jembatannya terputus akibat bencana alam.

Namun, pihaknya mengganti kendaraan dengan angkutan kecil agar pendistribusian sampai ke titik pembagian dengan dikawal petugas PKH.

Selama ini, pendistribusian BSB berjalan lancar, meski kondisi topografi perbukitan dan pegunungan.

"Kami terus mengoptimalkan monitoring baik pengemasan, pengiriman, dan penyaluran untuk tetap menjaga kualitas," katanya.

Sejumlah warga penerima PKH di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa senang menerima BSB dari Kementerian Sosial sehingga dapat mengurangi beban ekonomi warga di tengah pandemi COVID-19.

Pendistribusian BSB sebanyak 15 kg per orang itu, kata mereka, bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga antara tiga sampai empat pekan.

"Kami sebagai warga miskin tentu menyambut gembira dengan adanya BSB itu,sehingga terpenuhi konsumi pangan keluarga," kata Amin (50), warga Cipanas.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020