Anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III, Ahmad Sahroni, mengingatkan kepada warga Ibu Kota untuk tetap waspada dengan penularan Covid-19 selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar masih berlaku.

Ia mengatakan meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan PSBB Masa Transisi di Jakarta, mulai Senin (12/10) ini, namun sikap awas dan waspada masyarakat tidak boleh kendor.

Baca juga: Reisa jelaskan semakin banyak yang sembuh dari COVID-19

“Yang penting selama namanya masih PSBB, mau 'penuh' atau 'transisi', saya harap perilaku masyarakat tidak boleh berubah. Tetap waspada, jangan kendor, sampai vaksin ditemukan,” ujar polititus NasDem kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Pada masa PSBB Transisi, Sahroni mengimbau warga Jakarta agar jangan sampai melonggarkan protokol covid-19 yang sudah dijalankan.

"Tetap selalu pakai masker, tetap jaga jarak, dan pemerintah dan aparat tetap tegas mengawasi aturan ini,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi, dengan ketentuan baru selama dua pekan ke depan.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan keputusan itu didasarkan pada sejumlah indikator, yaitu laporan kasus harian, kasus kematian harian, tren kasus aktif, dan tingkat keterisian RS Rujukan COVID-19.

Menanggapi itu, legislator Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut bahwa pertimbangan DKI untuk melonggarkan PSBB memang beralasan, mengingat angka penularan yang kian turun.

“Saya rasa kebijakan ini cukup beralasan. Karena memang data menunjukkan bahwa terdapat tanda awal penurunan kasus positif harian di Jakarta dalam tujuh hari terakhir,” ujar Sahroni.

Sahroni menambahkan bahwa seiring dengan pelambatan angka penularan Covid-19 di ibu kota, maka sektor ekonomi juga bisa kembali bangkit setelah sempat terhenti di era PSBB total.

“Selain itu, memang sektor-sektor usaha juga tidak bisa terus distop dalam waktu lama. Jadi memang harus balance memang kebijakan nya," kata Sahroni.
 

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020