Cilegon (ANTARABanten) - Perkembangan industri skala besar yang pesat di Provinsi Banten kedepan tidak dapat dihindari perlu memanfaatkan energi nuklir untuk penyediaan listrik kapasitas besar dan ramah lingkungan.

"Banten memiliki cukup besar industri berskala besar, dan tiap tahun terus berkembang, dana salahsatu kebutuhan pokoknya adalah ketersediaan energi listrik," kata Budhi Priatna, peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten di Cilegon, Kamis.

Berbicara pada seminar nasional "Pengembangan Energi Nuklir III" bekerja sama dengan Universitas Tirtayasa, Priatna menjelaskan, Banten yang terletak bersebelahan dengan DKI Jakarta dan sebagai pintu gerbang atau jalur lalulintas utama hubungan darat antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, diprediksi akan menjadi sasaran investor untuk membangun industri baik skala besar maupun menengah, kecil.

Di Banten saat ini, kata Priatna, memiliki industri yang sangat penting dan vital di Indonesia, seperti industri besi baja PT Krakatau steel, industri kimia Chandra Asri, industri pulp Indah Kiat, juga PLTU Suralaya, PLTU Labuan dan industri besar lainnya.

Pesatnya berdiri industri berskala besar di Banten, yang pada gilirannya kebutuhan energi listrik juga semakin besar, tidak tertutup kemungkinan akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu alternatif memenuhi kebutuhan listrik.

Pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, sebagaimana tertuang dalam Perpres No. 5 tahun 2006.

Untuk mewujudkan kehadiran PLTN di Banten, pemerintah Provinsi banten telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam hal pemanfaatan Iptek Nuklir pada 25 September 2008.

Kerja sama untuk non energi antara lain di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kesehatan, sedang Iptek nuklir untuk energi bersifat fasilitasi dalam pelaksanaan penelitian tapak untuk PLTN oleh BATAN dimana Pulau Panjang merupakan rencana lokasi PLTN yang diarahkan untuk diteliti, katanya.

Priatna menyebutkan, pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik memiliki banyak keuntungan antara lain, Banten sebagai daerah industri secara tidak langsung diuntungkan oleh ketersediaan energi dan multiplayer efek dari berkembang pesatnya sektor industri itu akan menciptakan banyak lowongan kerja.

Walaupun masih pro kontra, tetapi PLTN merupakan pembangkit listrik yang sangat kecil mengeluarkan CO2, berwawasan lingkungan dan tidak menghasilkan gas CO2 yang mengakibatkan efek rumah kaca (pemanasan global).

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010