Ketua Pengurus Pusat (PP) Muslimat Mathla’ul Anwar (Musma), Hj Trisna Djuwaeli SE mengapresiasi acara “Munashoroh (pertolongan) untuk Palestina” secara online yang dilakukan oleh Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina (KPIQP) belum lama berselang.  
       
Siaran pers Ketua PP Musma yang diterima di Serang Banten, Kamis (8/10/2020) menyebutkan, aksi bela Palestina itu merupakan kepedulian KPIQP terhadap nasib bangsa Palestina, sebab masalah Palestina bukan hanya persoalan yang dihadapi rakyat Palestina, tapi menyangkut urusan seluruh ummat Islam dunia. 

Baca juga: Peduli terhadap pemuda, milenial apresiasi kemajuan Kabupaten Serang

Baca juga: Polda Banten amankan 54 pelajar yang diduga akan ikut demo ke Jakarta
       
KPIQP itu sendiri beranggotakan sepuluh organisasi masyarakat dan lembaga perempuan Indonesia, termasuk Musma. Ormas tersebut menyelenggarakan acara “Munashoroh untuk Palestina” secara online pada 3 Oktober 2020.  
       
Disebutkan, acara aksi bela Palestina tersebut diisi dengan orasi serta pembacaan puisi dan surat cinta untuk Palestina dari sepuluh ketua Ormas perempuan yang tergabung dalam KPIQP. Selain itu juga dilakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina.
       
Dalam acara yang bertema “Napak tilas peran perempuan pembebas Al-Quds itu Ketua PP Musma membacakan puisi yang berjudul “Bocah-bocah ingin pulang” karya Awaluddin Imran. 
       
Puisi yang dibawakan secara syahdu oleh Hj Trisna Djuwaeli itu menceritakan tentang anak-anak Palestina yang gagah berdiri menghadang dan menantang penjajah Israel hanya dengan berbekalkan bebatuan.
       
Sementara itu Nurjanah Hulwani SAg ME, selaku Ketua KPIQP menyatakan, momentum terbentuknya KPIQP pada 17 Agustus 2020 lalu merupakan pengingat tentang perlunya pembelaan bagi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.
       
“Kita membantu Palestina bukan karena kedhuafaan mereka, tapi karena tanggung jawab kita sebagai ummat Islam agar bangsa Palestina terbebas dari penjajahan Pemerintah Zionis Israel,” katanya. 
       
Ia menambahkan, meski berlangsung secara online, namun rasa haru biru dan semangat untuk membersamai perjuangan Palestina memenuhi hati 500 peserta yang hadir pada acara “Munashoroh untuk Palestina”.
       
Di akhir acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB itu terkumpul dana sebesar Rp 265.000.000, dan donasi untuk meringankan penderitaan bangsa Palestina itu masih akan terus bertambah, sebab KPIQP masih membuka pintu bagi para donatur yang peduli terhadap perjuangan Palestina.
 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020